Sabtu, 30 Mei 2009

Paradigma Sukses

Ada 2 orang salesman sendal yang ditugaskan di pedalaman Afrika. Setelah 1 minggu, mereka melapor kepada atasannya..

Salesman 1: "Lapor pak! Tampaknya percuma kita menggarap daerah ini. Penduduk daerah ini hampir semuanya tidak memakai sendal. Jadi kita pasti gagal menjual produk sendal kita."

Sedangkan Salesman 2 melapor seperti ini: "Lapor pak! Tampaknya kita akan sukses besar menjual produk sendal kita di daerah ini. Hampir semua penduduk disini tidak memakai sendal, dan kitalah produsen pertama yang akan menjual sendal disini secara masif. Peluang pasar masih sangat terbuka lebar."

Menurut kamu, salesman mana yang akan sukses dalam hidupnya?

Pandeglang, 30 Mei 2009
23:41 WIB
Share:

Paradigma Sukses

Ada 2 orang salesman sendal yang ditugaskan di pedalaman Afrika. Setelah 1 minggu, mereka melapor kepada atasannya..

Salesman 1: "Lapor pak! Tampaknya percuma kita menggarap daerah ini. Penduduk daerah ini hampir semuanya tidak memakai sendal. Jadi kita pasti gagal menjual produk sendal kita."

Sedangkan Salesman 2 melapor seperti ini: "Lapor pak! Tampaknya kita akan sukses besar menjual produk sendal kita di daerah ini. Hampir semua penduduk disini tidak memakai sendal, dan kitalah produsen pertama yang akan menjual sendal disini secara masif. Peluang pasar masih sangat terbuka lebar."

Menurut kamu, salesman mana yang akan sukses dalam hidupnya?

Pandeglang, 30 Mei 2009
23:41 WIB
Share:

Kamis, 28 Mei 2009

Sebuah Dialog Pembangun Jiwa

"Kenapa kita harus banyak menangis hari-hari ini ya Na?" Tanya Azzam pada adiknya.

"Mungkin Allah sedang menyiapkan cara agar kita bisa tersenyum indah setelahnya." Jawab Husna.

(Habiburrahman El Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih)
Share:

Rabu, 13 Mei 2009

Suatu Hari Bersama Mimpi

Aku dan mimpi berjanji pada suatu hari,
bertemu di bawah pohon peradaban,
yang terbentang melayang,
melindungi kami dari titik hujan..

Kemudian kami berjalan,
menaiki perputaran roda,
menuju tempat yang disepakati,
yang menjadi inti hari ini..

Mimpi banyak bercerita,
sedangkan aku banyak bertanya,
mengapa begini mengapa begitu.
Mengapa ia biru..

Menyenangkan,
pembunuh efektif waktu perjalanan,
hingga badai datang menghantam..

Aku dan mimpi menerobos hujan,
berlari mencari naungan,
menunda sementara agenda kali ini,
seperti perasaannya akan cinta, dalam penantian yang tak pasti..

Mimpi kembali bercerita,
dan aku terus bertanya.
Kubuat ia tertawa,
ia membuatku berkaca..

Kemudian kami berjalan,
menuju pusat lingkaran,
menunaikan hak kami sebagai hamba,
berbicara langsung pada Sang Raja..

Maka doapun terpancar,
dalam harap yang melingkar,
membelit alam bawah sadar,
membuatku terkapar..

Kemudian kami berjalan,
menunaikan agenda hari ini,
di bawah langit berawan,
menelusuri jalan pasti..

Kupenuhi kebutuhan,
kutemani mimpi,
memenuhi obsesi.
Dan kami kembali menaiki perputaran roda,
mengakhiri agenda.
Kembali pulang ke tempat peraduan..

Tangerang, 7 mei 2009
Share: