Selasa, 11 Agustus 2009

Tak Berdaya Di Antara Mereka

on   with 34 komentar
Rembulan yg tertinggal, menyisakan keindahan yg tersisa.
Indah yg semalam begitu mempesona. Dalam balutan cahaya bintang yg berjuta. Membuat purnama bak putri mahkota..

Dalam deburan ombak yg meriak. Kulihat ia tenggelam. Kedalam ufuk yg berhias perahu nelayan. Dan tak bertepinya lautan. Bak harapan..

Aku terpekur disini.
Diantara mereka.
Diantara alam yg begitu digjaya.
Yang tak menyisakan, sedikitpun ruang untuk kesombongan..

Aku begitu kecil.
Aku begitu buruk rupa.
Aku begitu tak berdaya diantara semesta.
Bagaimana mungkin aku bisa begitu angkuh terhadap penciptanya..

Pantai Pasauran, 6 Agustus 2009
06:02 WIB
"menyaksikan rembulan yg tenggelam dan mentari yang kembali"
Share:

34 komentar:

  1. Pemikir Ulung11 Agustus 2009 pukul 17.32

    pertamax!!

    BalasHapus
  2. saffanah kamilah11 Agustus 2009 pukul 17.35

    karena alam begitu indah untuk dinikmati...

    BalasHapus
  3. Neng Metty11 Agustus 2009 pukul 17.58

    Ikut merenung

    BalasHapus
  4. Katerina *11 Agustus 2009 pukul 18.02

    merenung - renung terkurung dan terkungkung :p

    BalasHapus
  5. Katerina *11 Agustus 2009 pukul 18.10

    saya suka puisinya, numpang copas ya mas :)

    BalasHapus
  6. Dwi Rahmawati11 Agustus 2009 pukul 20.58

    merenung juga boleh ya...

    BalasHapus
  7. rahmah ...11 Agustus 2009 pukul 22.42

    digjaya apaan artinya man??

    BalasHapus
  8. akuAi Semangka12 Agustus 2009 pukul 01.31

    Karena selendang kesombongan hanya milikNya..

    BalasHapus
  9. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 05.59

    @ludi:
    mahal cuy..
    mending premium aja deh...

    BalasHapus
  10. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 06.03

    @mr:
    yap, apalagi matahari senja ya... :)

    BalasHapus
  11. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 06.04

    @nengmetty:
    ikut2an bayar ya bu admin... :)

    BalasHapus
  12. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 06.06

    @katerinas:
    silahkan kalu mau copas dan merenung...

    BalasHapus
  13. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 06.08

    @adearin:
    boleh bu, silahkan...silahkan...

    BalasHapus
  14. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 06.09

    @rahmah:
    digjaya tuh perkasa, besar, kuat, dan semacamnya deh...

    BalasHapus
  15. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 06.13

    @akuai:
    Yap, betul banget...

    BalasHapus
  16. intan aja12 Agustus 2009 pukul 08.56

    cieeeeeeeeee..
    *rasanya hari ini cman pengen bilang "cie" ke Pak Iman*

    pak iman romantis puitis melankolis.

    BalasHapus
  17. Iman Septian12 Agustus 2009 pukul 09.37

    @intan:
    Sy baru nyadar, kdewasaan intan gk jauh beda dng murid2 sy..
    Hwehehe..

    BalasHapus
  18. Pemikir Ulung12 Agustus 2009 pukul 11.11

    bukannya harusnya digdaya bos?

    BalasHapus
  19. Pemikir Ulung12 Agustus 2009 pukul 11.12

    mending air putih ka..

    *nyari kendaraan yang cuma perlu dik*ncingin bisa jalan* :p

    BalasHapus
  20. saffanah kamilah12 Agustus 2009 pukul 14.41

    heheh
    yup
    PS betul
    mmg senja selalu indah untuk dinikmati
    ^_^

    hemmmmm....

    BalasHapus
  21. madinatu zahra12 Agustus 2009 pukul 19.44

    nice...

    BalasHapus
  22. intan aja12 Agustus 2009 pukul 22.01

    harusnya udah dari dulu nyadar pak..
    *gak terganggu dengan persepsi seseorang terhadap kedewasaan saya, apalagi kalo orangnya juga ga dewasa*

    *kabur*

    BalasHapus
  23. Iman Septian13 Agustus 2009 pukul 05.42

    @ludi:
    Digdaya kek, air putih kek, terserah ludi deh... :)

    Saya gak punya KBBI, jadi tolong dikoreksi ya nek.. (neneknya intan, maksudnya..)

    BalasHapus
  24. Iman Septian13 Agustus 2009 pukul 05.43

    @mr:
    minum dulu sana, kayaknya dari kemarin serak gitu tuh...:)

    BalasHapus
  25. Iman Septian13 Agustus 2009 pukul 05.44

    @terataisenja a.k.a. *****(sensor):
    Apa kabar? Lama tak bersua...:)

    BalasHapus
  26. Iman Septian13 Agustus 2009 pukul 05.47

    @intan:
    tapi nenekmu juga bilang kalau kamu belum dewasa...
    hayo...

    BalasHapus
  27. saffanah kamilah13 Agustus 2009 pukul 15.22

    udah kok
    sekarang menggalakkan kampanye minum air putih banyak2:P
    biar sellu kelihatan segerrrrr...:D

    BalasHapus
  28. Hanna Khaliddiyyah13 Agustus 2009 pukul 16.44

    alhamdulillah masih nyadar...

    BalasHapus
  29. madinatu zahra14 Agustus 2009 pukul 20.29

    alhamdulillah khair....
    iya lagi sibuk kakak:)

    BalasHapus
  30. Widya Arum16 Agustus 2009 pukul 21.57

    seeep, dalem banget maknanya kak....

    BalasHapus
  31. intan aja16 Agustus 2009 pukul 22.30

    aku memang selalu menampakkan sikap bermanja-manja dg nenek kok. :)
    selama manja ga dilarang dan manjanya saya masih dalam batas2 syar'i.
    saya masih tetap ga terganggu dg pandangan orang lain.
    :)

    BalasHapus
  32. Pemikir Ulung19 Agustus 2009 pukul 13.43

    itu udah tau..bilang makasi dong..pake bakso boleh, 2 porsi, sama buat cucu

    BalasHapus
  33. intan aja19 Agustus 2009 pukul 23.33

    *baru baca lagi*

    gilee..
    dewasa amat ane di komen ini yak?
    hahaha..
    (dewasa apa ngajak berantem, Ntan?)

    BalasHapus
  34. farah zu28 Agustus 2009 pukul 15.13

    enak banget ka iman jalan-jalan mulu...

    BalasHapus