Kamis, 30 Desember 2010

MABIT Awal Tahun Majelis Darussalam

Start:     Jan 1, '11 6:00p
Location:     Masjid Darussalam, Griya Tugu Asri (GTA), Jalan RTM, Cimanggis, Depok
Hadirilah!!!
Malam Bina Iman Taqwa (Mabit)
Majelis Darussalam

Bersama:
1. Ust. Farid Nu'man S.Si. (Kajian Fiqih Islam)
2. Ust. Ahmad Sahal, Lc, Al-Hafidz (Kajian Tafsir Ibnu Katsir)
3. Ust. Asep Sobari, MA. (Kajian Sirah Nabawiyah)
4. Ust. Musta'in Billah, Al-Hafidz, (Qiyamullail)

Waktu : Sabtu, 1 Januari 2011, Ba'da Magrib sampai dengan Subuh
Tempat: Masjid Darussalam, Griya Tugu Asri (GTA), Jalan RTM, Cimanggis, Depok.

Gratis:
1. Makanan dan minuman ringan
2. Buletin Motivational Family Preneur (BMFP) oleh Ust. Valentino Dinsi, MM, MBA

Ajak keluarga, sahabat, teman, serta rasakan manisnya iman!!!

PENTING: Catat di agenda biar gak lupa... ^__^
Share:

Selasa, 28 Desember 2010

10.000 Jam untuk Sukses

Ada sebuah penelitian tentang orang-orang sukses dalam berbagai bidang yang dilakukan oleh sebuah Universitas di California. Dalam penelitian ini dicari faktor kesuksesan orang-orang tersebut. Dari berbagai faktor, ada 1 faktor yang cukup menonjol dan perlu kita garis bawahi. Bahwa orang-orang sukses tersebut telah menghabiskan 10 ribu jam waktu dalam hidupnya untuk bidang tersebut.

Jika sehari ada 24 jam, maka 10 ribu jam adalah sekitar 417 hari. 1 tahun lebih 52 hari. Tapi orang-orang sukses tersebut juga manusia. Mereka tentunya butuh makan, minum, tidur, dan kegiatan lain yang menyita waktu mereka sehari-hari. Jika kita asumsikan bahwa sehari mereka bergelut selama 8 jam dengan bidangnya, dan dalam setahun mereka bergelut selama 240 hari (365 hari dipotong week end dan liburan panjang), maka 10 ribu jam tersebut bisa dicapai dalam 5,2 tahun.

Selama 5,2 tahun tersebut orang-orang sukses tersebut tentunya harus konsisten dengan bidang yang mereka geluti. Dan tentunya, konsistensi pada bidang tersebut juga harus dibarengi dengan improvement yang memadai. Stagnansi dan perulangan yang tak perlu, hanya akan membawa kita menjadi karyawan klerikal yang abadi.

Depok, 28 Desember 2010
09:36 WIB
Share:

Jumat, 03 Desember 2010

Social Capital dalam Pernikahan Barokah

Ketika memutuskan untuk menikah pada bulan syawal kemarin, uang di tabungan saya hanya kurang dari 3 juta rupiah. Suatu jumlah yang sangat pas-pasan, bahkan untuk sebuah pernikahan sederhana sekalipun. Tapi saya tak ambil pusing tentang masalah dana ini, karena sudah banyak cerita dari teman-teman dan sahabat saya tentang betapa Allah menolong hambaNya yang ingin menikah. FirmanNya dalam surat An Nur ayat 32 merupakan sebuah kebenaran yang terwujud nyata dalam kehidupan.

Tapi mustahil jika ujug-ujug Allah menolong hambaNya dengan sebuah keajaiban. Mukjizat hanya milik hambaNya yang terpilih. Untuk manusia biasa seperti saya, pertolongan Allah datang dalam sebuah proses, dalam sebuah sebab akibat yang bisa kita upayakan. Akan sangat panjang jika saya menguraikan jalinan sebab akibat yang tak terputus ini. Maka saya akan memulainya dari pemberitahuan keinginan saya untuk menikah, kepada ibu saya.

Ketika saya memberitahukan rencana pernikahan saya pada ibu, beliau terkejut. Karena pertama, rencana pernikahan itu tinggal satu bulan lagi. Sedangkan yang kedua, karena ternyata saya telah melakukan proses lamaran terlebih dahulu bersama seorang sahabat. Suatu hal janggal dalam keluarga saya yang masih family-sentris.

Tapi keterkejutan beliau tidak justru mempersulit saya. Beliau bahkan menyuruh saya untuk memberitahukan secepatnya rencana ini pada saudara-saudara saya. Bahkan saudara yang cukup jauh sekalipun. Maka dimulailah rangkaian roadshow silaturahim ke hampir seluruh keluarga besar saya.

Dengan tulus, ibu saya menemani saya dalam rangkaian silaturahim dan rapat keluarga. Dan dengan halus, beliaulah justru yang mengingatkan arti pentingnya tolong-menolong dalam kebaikan kepada saya dan saudara-saudara yang kami kunjungi. Satu hal yang menambah point bagi beliau untuk menjadi wanita yang paling saya cintai dalam hidup saya.

Setelah proses silaturahim selesai, maka terjadilah proses berikutnya. Proses dimana dukungan moral dan dana mengalir, memuluskan rencana pernikahan saya. Silaturahim adalah sebab, sedangkan dukungan moral dan dana merupakan akibat. Yah, boleh dibilang sesimpel teori ekonomi makro yang banyak meng-ceterus paribus-kan faktor lainnya, sesimpel itu pulalah sebab akibat silaturahim serta dukungan moral dan dana.

O iya, ada satu hal lagi yang sebenarnya sangat penting dalam suksesnya proses pernikahan ini. Satu hal yang rutin saya lakukan selama 2 tahun sebelumnya, yaitu doa.

Tangerang, 3 Desember 2010
16:11 WIB
"Jalani saja! Jangan banyak berteori sebelum mencoba!"
Share: