Seorang kenalan pernah berkata bahwa sebagai aktivis pluralisme dia harus membuktikan komitmen perjuangannya dalam bentuk pernikahan. Pernikahan menurutnya adalah sebuah medium yang tepat, selain untuk membuktikan komitmennya, juga untuk menyebarkan ide dan pemikirannya ke masyarakat dan generasi penerusnya. Maka, iapun bertekad untuk menikahi wanita yang berbeda keyakinan dengannya suatu saat nanti.
Saya hanya tersenyum saja saat itu. Karena ada beberapa hal yang menurut saya bisa diambil pelajaran dari pernyataan yang dia sampaikan. Pertama, pernikahan memang sebuah medium yang sangat tepat untuk menyebarkan ide dan pemikiran kita kepada masyarakat. Bahkan Hasan Al Banna berpendapat bahwa pembentukan keluarga Islami berperan sebagai pilar yang utuh dan integral dari keseluruhan jalan panjang menegakkan Islam sampai tegaknya khilafah suatu saat nanti. Maka pernikahan yang manhaji, yang terencana dan terstruktur dengan baik, akan menjadi patokan ke arah mana peradaban manusia akan bergulir.
Jika terjadi banyak pernikahan plural seperti yang kenalan saya impikan, maka ide pluralisme akan berkembang dengan subur. Bahkan secara perlahan tapi pasti, generasi penerus mereka akan menjadi agen-agen penyebar pluralisme yang sangat efektif. Hal ini tentu akan menjadi efek bola salju yang menggelindingkan peradaban ke arah yang mereka inginkan.
Hal kedua yang bisa saya ambil dari pernyataan kenalan saya itu adalah bahwa ternyata para pejuang pluralisme sudah selangkah lebih maju dari pejuang Islam. Jika sekarang kita masih berkutat dengan KETERIKATAN HARAKI, maka mereka sedang dalam perjalanan menggabungkan kekuatan dengan kaum yang terang-terangan kafir.
Bahkan arah perjuangan kita pun sepertinya tersendat dengan banyaknya konflik antar harokah. Masing-masing gerakan Islam berlomba memasarkan produknya ke konsumen yang sama. Alih-alih saling melengkapi, mereka justru lebih banyak menonjolkan kelebihan mereka dibandingkan gerakan Islam yang lain. Dalil-dalil pun digunakan secara sepihak, sehingga hanya potongan kebenaran yang mereka ungkapkan, padahal kebenaran komprehensif sama sekali takkan merugikan mereka.
Tidak cukup dengan melebihkan diri, beberapa oknum gerakan Islam pun mulai menjatuhkan gerakan Islam yang lain. Entah disusupi oleh "intel", entah karena pemahaman mereka yang kurang, maka hal pertama yang diajarkan dalam forum-forum halaqah, dauroh, dan taklim gerakan-gerakan Islam inipun adalah menumbuhkan KETERIKATAN HARAKI diantara mereka. Maka yang muncul ke permukaan adalah kebanggaan sebagai anggota, pengurus, bahkan petinggi partai politik dakwah versus pengharaman partai politik secara total karena dianggap thogut.
Padahal seperti apa yang dikatakan Ustad Fathi Yakan, bahwa KETERIKATAN 'AQIDI seharusnya ditekankan dalam seluruh gerakan Islam, sehingga kita dapat menghindari keterjebakan untuk mengunggulkan harokah kita. Keterikatan bahwa kita sama-sama mengakui bahwa tiada ILLAH selain ALLAH dan bahwa MUHAMMAD s.a.w. adalah MUROBBI/MUSYRIF/USTADZ kita yang paling agung. Keterikatan satu-satunya yang dianjurkan dalam Islam.
Lalu bagaimana caranya menumbuhkan KETERIKATAN 'AQIDI dalam lingkungan yang dipadati dengan KETERIKATAN HARAKI ini? Dari sinilah kita perlu melihat kembali contoh yang diberikan sang Nabi. Jika banyak yang mempertanyakan mengapa Rasulullah saw melakukan poligami, maka kata kunci jawaban dari pertanyaan ini adalah pernikahan misi. Pernikahan yang salah satu tujuannya adalah untuk menafikkan keterikatan pada suku-suku dan kabilah, dan menjadikan tauhid sebagai satu-satunya pengikat yang hakiki.
Maka dengan konteks kita sekarang, keterikatan pada suku-suku dan kabilah telah merubah dirinya menjadi keterikatan pada gerakan-gerakan Islam yang bermacam-macam. Akibatnya, terjadi fanatisme terhadap gerakan Islam yang diusungnya. Fanatisme dalam konteks ini bisa berbentuk keinginan untuk menikah hanya dengan orang seharokah, mempertimbangkan lamanya halaqoh/tarbiyah dalam pemilihan calon pasangan, bahkan sampai pengharaman untuk menikah dengan orang di luar gerakan Islam yang diusungnya.
Padahal setahu saya, tujuan gerakan-gerakan Islam ini sama, yaitu membebaskan manusia dari penyembahan terhadap sesama, juga penyembahan manusia terhadap makhluk Allah lainnya. Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan di bawah naungan sistem Illahi. Dan tentunya, sistem Illahi tidak mungkin dapat tegak jika kita sebagai calon pengusungnya masih kocar-kacir seperti ini.
Maka rapatkanlah barisan kita! Jadikan persatuan ummat sebagai bagian dari agenda dakwah! Sematkan misi dalam pernikahan! Gulirkan bola salju peradaban ke arah kebangkitan Islam! Dan jadikan pernikahan antar harokah menjadi bagian dari solusi dakwah... (bersambung)
Pandeglang, 1 September 2009
06:54 WIB
assaalamu'alaykum warahmatullah
BalasHapusmanhaji artinya apa kak?
dan ini juga ,pluralisme?
sukran
Mari!
BalasHapussetujuuuu.....
BalasHapussetiap harokah mempunyai fikroh n thariqah masing2, imposible.. :P
BalasHapusakhirnya ka ims.. yang ini bukan puisi!! hehe.. ditunggu sekuelnya. hhee
BalasHapusartikel yang keren
BalasHapusakhirnya di publish juga
hehe
klo aktivisnya yg menikah sih bs aja :P
BalasHapusudah ada yg mulai belum..:D
BalasHapusfakta dilapangan sdh ada yg terbukti jk mereka bisa dewasa dlm melihat perbedaan yg ada adalah furu', bukan qot'i.
BalasHapusnt aja coba, (klo ada yg mao) :P
BalasHapusharoki apa contohnya? :P
BalasHapusikhwah di Hizbut Tahrir ada yg menikah dgn Ikhwah di ikhwan.
BalasHapusIkhwah di Ikhwan menikah ikhwah di 'Salafy'
oh aktivisny, ya mmg ada, ane jg mao klo ada yg bersedia jd is3 ke 2 :P
BalasHapusfikroh dan thariqoh-nya ada yg sama dan ada yg beda, tinggal dikuatkan yg sama-nya dan yg beda-nya di toleransi. Maka da'wah ISLAM di bumi nusantar kita akan makin ramai dan sinergi.
BalasHapusyg dbicarakan penulis dsinikan harokinya, bukan pribadinya, tp klo pribadinya mau nikah ya bs aja, dakwah tetep jalan masing2, krn fikroh n thariqah yg bener hny 1, n itu yg akan dtolong Allah, insyaallah :P
BalasHapusshodaqta, mereka adalah ahlus sunnah wal jama'ah kan. Jadi, ga ada merk haroki-nya yg disebut.
BalasHapusyup, kt hny bs mengindikasi dr ciri2 n kriterianya yg dsebut dlm hadist, misal lahir di al-quds, lalu tdk menyimpang sedikitpun fikrah n thariqahnya dsb, silahkan pilihan antm jatuh kmana :)
BalasHapus@emul:
BalasHapusUntuk definisi, googling aja ya mul..
He2..
Tp, intinya kurang lebih begini:
Manhaji = terstruktur dan terencana..
Pluralisme = paham yang menganggap bhw semua agama sama.
@bu admin:
BalasHapusSilahkan bu.. :)
@trisnia:
BalasHapusMau duatuju jg gpp kok.. :)
@farah:
BalasHapusAkhirnya farah menunggu saya juga..
He2..
Tapi saya gak punya cita-cita jadi presiden loh far..
@penumpasjalanan n jumadi:
BalasHapusSelama ini kita memang sering melupakan ahlus sunnah wal jamaah sebagai hal yang lebih besar dari harokah kita. Yang kita tonjolkan malah harokahnya..
@zubairbinawaam:
BalasHapusAntum cobain akh. Dah banyak kenalannya khan?
He2
@mr:
BalasHapusMR gk geer khan?
He2
smua boleh aja mengklaim aswaja, tp kt hrs selektif mencernanya..
BalasHapusmasa siy.. kalaupun benar asal sesuai dgn fakta, ga masalah kok, bkn ashobiyah.. tp yg perlu kt diskusikan fikrah n thariqah mana yg sesuai dgn aswaja (berdasarkan quwwatuddalil)..
BalasHapus@penumpasjalanan:
BalasHapusSaya ingin mengutip kata2 pimpinan ponpes tmp saya berada:
"Sementara kita sibuk dengan urusan kita masing2, di daerah x jemaat ahmadiyyah meluaskan pengaruhnya. Di daerah y, kristenisasi melaju cepat sekali...."
Maka, seberapa pentingkah perdebatan fikrah n thariqah dibandingkan dengan diskusi cara mengatasi aliran sesat dan kristenisasi?
@ps
BalasHapusga dunkz..
ngapain gr
hehehe
klo narsis mungkin iya
hehehe
@ps
BalasHapusga dunkz..
ngapain gr
hehehe
klo narsis mungkin iya
hehehe
oh penting sekali, namanya jg dakwah bs apa aja tergantung sikonnya, klo mslh kristenisasi n aliran sesat ya sprt itu, tp klo dkalangan aktivis ya beda lg, klo fikrah n thariqah bener n khilafah tegak, insyaallah mslh kristenisasi n aliran sesat lbh mudah diatasi, sprt kt imam ghazali, agama n negara tdk bs dpisahkan, fungsi negara menjaga agama (akidah n syariah), insyaallah khilafah menjamin perekonomian umat shg tdk mudah dkristenisasi, n khilafah akan menindak tegas aliran2 sesat sprt tindakan abu bakar ra
BalasHapuskalau diteuskan dialog di kolom ini tdk akan ketemu, apalagi emang sdh beda fikroh dan torikoh.
BalasHapus@penumpasjalanan:
BalasHapusYap. Kita semua memang memiliki spesialisasi dakwah yang berbeda..
Gak ada gunanya memperdebatkan mana spesialisasi yang paling penting..
@mr:
BalasHapusBener tuh, karena narsis adalah bagian dari rasa syukur kita terhadap Allah yang telah Menciptakan kita dengan kesempurnaan..
confused mood on
BalasHapusthnx kakak
@jumadi:
BalasHapusJustru kita harus mencari titik temu dalam perbedaan yang ada..
@emul:
BalasHapusAfwan ya klo blm bisa mjd guru yang baik..
He2
olh krn itu tdk ada pernikahan antar haroki, yg ada pernikahan antar aktivis :), insyaallah allah akan memberi nusroh-Nya pd fikroh n thariqah yg bener di antara klmpk2 yg ada
BalasHapusya namanya jg dakwah, kt hny menyampaikan, bhw khilafah adalah metode/thariqah yg tepat utk menerapkan hukum islam scr kaffah, menegakkannya tanpa kekerasan jg tanpa terlibat dlm sistem kufur, ya silahkan aja mau diikuti atw ngga, monggo :)
BalasHapusshodaqta, namun Akh [lupa namanya, dibalik id: penumpasjalanan] lebih mencari perbedaan ktimbang titi k temu.
BalasHapusItu saja.
masa sih, jgn su'udzan ah, lg puasa lho, ane kan cm mendakwahkan bhw demokrasi haram n khilafah wajib dtegakkan, kok mlh dkatakan mencari perbedaan siy :)
BalasHapusMemang sulit memberantas ashobiyah..
BalasHapusBahkan kaum Anshar dan Muhajirin yang langsung dibina oleh Rosulullah, masih bisa terprovokasi..
Jadi ingin tahu pendapat Al Banna, Albani, dan An Nabhani tentang hal ini..
Browsing ah.. :)
mksdnya pertikaian antara suku aus n khazraj kali ya..
BalasHapusemang ashobiyah apa siy, bukannya ashobiyah suatu ikatan yg dlandasi selain dr mabda' islam, ayo cb cr bwt PR ya, klo dah ktemu ksh tau ya :)
ini bwt acuan http://penumpasjalanan.multiply.com/journal/item/14/KEPEMIMPINAN_BERFIKIR_DALAM_ISLAM_QIYADAH_FIKRIYAH
ga su-udzhon, krn memang soal 'demokrasi' artinya kan banyak, ana juga kalau khilafah tegak, berbai-at.
BalasHapus@penumpasjalanan:
BalasHapusPertikaian suku aus n khazraj itu salah satunya..
menarik juga diskusinya
BalasHapusjd peneonton aja deh
^_^
@mr:
BalasHapusNontonnya sambil makan baso di pantai losari pada senja hari...
Hm...
setuju tapi ga setuju :)
BalasHapusGeErrr..
BalasHapus@ludi:
BalasHapusTidak setuju yang mananya di?
@fars:
BalasHapusMending geer daripada minder..
He2
hidup bakso dan senja^_^
BalasHapuskedua2nya menarik
hidup bakso dan senja^_^
BalasHapuskedua2nya menarik
Analogi aktifis Pluralis dengan para aktifis Islam rasa2nya kok kurang pas y? kayak terlalu ekstrim geethoo...:)
BalasHapusKecendrungan untuk lebih memeilih nikah dengan org yang satu pandangan, satu 'kendaraan' menurut ibnu sich...tidak selalunya berlatarbelakang fanatisme. Karena pada kenyataannya, dalam tataran normatif maupun tataran praktik ada saja perbedaan2 antar harokah yg meskipun bisa dikatakan TIDAK prinsip, tapi mungkin sekali nnti mengganggu perjalanan bahtera rumah tangga.
Gmn Kang Iman??
Nah, klo yg ini kebablasan...
BalasHapusDah banyak yang melakukan tuch...tmn2 ibnu ada beberapa...
BalasHapusKang Iman kapan nyusul...Dgn yg beda harakah lho...!?
@ibnu:
BalasHapusYap, memang banyak bgt faktor yg menyebabkan seseorang memilih pasangan. Bahkan seorang teman memiliki kriteri pasangan yang harus beda kampus dengan dia. Hal ini sah saja selama masih dalam tataran individu. Tapi kalau sudah menjadi bagian dari sistem, diajarkan dalam pengajian mingguan/bulanannya, maka patutlah kita mencurigainya sebagai sebuah fanatisme.
Nah, sistem seperti inilah yang coba saya gugat, karena jika sistemnya sudah fanatis, maka individu2 di dalamnya yang tidak kritis dan hanya mengenal sami'na wa atho'na, akan menjadi super fanatis..
@ibnu:
BalasHapusMenyusul? Secepatnya insya Allah.. :)
@mr:
BalasHapusYap, karena bakso paling enak dinikmati senja hari. Apalagi kalau tidak sendiri..
He2
iyah bareng ama keluarga blh bngt tuhhh
BalasHapusheheheh
mang definisi demokrasi mnrt nt or klmpk nt apa siy? ane mao tau :)
BalasHapuskok jd ngmgin bakso siy?
BalasHapushbs bakso itu makanan favorit pakde:D
BalasHapus@mr:
BalasHapusKeluarga yg mana niy?
He2
keluarga besar dunkz.
BalasHapusada ibu tante om dan adik2..^^
he2..
MR dah pny calon tuh hehe
BalasHapusga boleh bandel klo dah punya calon :P
BalasHapuspakde sok tau:P
BalasHapussiapa yang bandel?
BalasHapushuhhh
pakde tuh
ga blh bandel..
he2..
sensor sensor hehe.. :P
BalasHapusheheheh
BalasHapus:D
@mr:
BalasHapusOw, kirain keluarga-keluargaan.. :p
cm bs senyum2 memperhatikan..
BalasHapusmengingatkan pd masa lalu..
dah ada yg baru rupanya..
wkkkwkk..
tak usah dibahas, pasti ga ketemu dgn pemahaman antum, akhi.
BalasHapusmmg ada yah?
BalasHapus@mr:
BalasHapusAda kok..
Tanya aja lg..
He2
bntr yah ana tanya LG
BalasHapus:D
@mr:
BalasHapusUdah blm?
LG nya udah tdr tuh
BalasHapusudah kebwa ama mimpi kayaknya..
lho bagaimana umat tahu mana yg salah n benar ? berbeda ga masalah kok, ane cm pgn tahu :)
BalasHapusjgn nunggu khilafah tegak aja donk, anda n klmpk anda sdh turut memperjuangkannya belom ? :)
BalasHapuskami memprjuangkannya.
BalasHapusTak hanya antum yg memprjuangkannya. Meski cara kita beda.
sprt apa carany klo sy blh tahu?
BalasHapussy menyaksikan cukup banyak fakta ttg pernikahan antar harokah; fakta tak semudah teori berbicara.
BalasHapuspd akhirnya ada satu pihak yg mengalah, umumnya istri (kepatuhan pd suami sbg imam).
ibarat suami istri yg berada dlm satu mobil akan menuju satu kota yg sama tp msg2 punya pilihan jalan menuju ke sana yg beda; maka apakah lalu keduanya menuju tujuan dgn mobil terpisah?
jgn krn melaksanakn syariat yg satu (menyebarkan dakwah dan ukhuwah) lalu meninggalkan syariat yg lain (mewujudkan rumah tangga yg samara; gmn akan samara kl jalannya terpisah)
wallahu'alam.
alhamdulillah..
BalasHapussemoga semua dipermudahkan ya kakak iman..
@mba hasna
BalasHapusMR juga mw ikut meng-aminkan nih mba
hehehe
@MR..
BalasHapusmenunduk dalem deh
dan berucap jazakillah khairan katsir untuk dek ria.
waiyyaki mba hasna^_^
BalasHapusjangan lupa undagannya
hehehhe:D
undangannya tanya ma kakak iman ya..
BalasHapusjangan ma mbak hasna atuh...
heu heu heu:D:">
*kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuur nanti ada yg nglempar bakso*
deuuuh sandalnya hasna ketinggalan:D
@MR...
BalasHapusundangannya tanya ma kakak iman ya..
jangan ma mbak hasna atuh...
heu heu heu:D:">
*kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuur nanti ada yg nglempar bakso*
deuuuh sandalnya hasna ketinggalan:D
@mba hasna
BalasHapuswauhhhh
bntran deh ria tanyain dulu:D
heheh
*ria ga usah kabur, krn suka bakso, biarin deh klo ditimpukin bakso:D
heheh
@mba hasna
BalasHapussiiipp deh nnti ana tanyain ke PS,
*kabur nda yahhhh??
hbs seneng sih klo ditimpukin bakso, krn MR suka bakso :D
heheh
@mr n hasna:
BalasHapusHush, jangan bikin gosip di situs orang..
Tapi ide melempar basonya boleh juga tuh..
*melempar baso ke mulut sendiri*
Hwehehe..
@ps
BalasHapustenang aja,bukan gosip kok kak,tp lbh tpatnya hot news.hehehe
#berharap baksonya sampe ke MR
@mr:
BalasHapusJauh kalee..
Baksonya harus melalui bandara dulu..
Beli aja di losari.. :)
Atau jangan2..
Hwehehe..
@ps
BalasHapusiya dehhh,nanti ta beli sendiri:p
jangan2 apa?
*mikir mode on
@mr:
BalasHapusJangan2 minta ditraktir.. :p
:) iya..setuju...
BalasHapusdikembalikan ke misi utama pernikahan itu sendiri.
eh eh..nyambung ternyata sama khutbah ied yang di share teman kemaren.
intinya : Rasulullah sangat membenci orang yang menganggap diri/kelompok nya sebagai diri/kelompok yang terbaik (ge er tingkat tinggi..sampai dalam taraf ashobiyah dan merendahkan kelompok lain)
Bahkan Rasulullah berkata kepada sahabat yang ada di sana " siapa yang berani membunuh pemuda itu? "
*pemuda yang dimaksud adalah pemuda yang angkuh tadi..
@sil:
BalasHapusJangan2 yg khutbahnya sy tuh..
He2
wiw.. menarik inih.. yang dicari2... :D
BalasHapus@musimbunga:
BalasHapusYap, silahkan dipraktekkan.. :)
hmmm... nikah antar haroqi....... nyimak aja deh
BalasHapusnikah beda haroqi..... hmmmm...... no comment nyimak aja :D
BalasHapus@mujahidcool:
BalasHapusWah, diskusinya juga dah beres tuh.. :)
klu gt.. dlm mjalani pnikahan nanti fikrohx gmana yah? apa g malah jadi masalah kblakangx? trus anak2x jg gmana..? ntar malah bingung harus ikt ngaji sm syp.. sy cnderung stuju sm y d tlis hannak..
BalasHapus@megalotus:
BalasHapusMasalah yang lebih besar pernah dialami bangsa Arab ketika jaman nabi. Bangsa jahiliyah yang memiliki keterikatan yang sangat kuat pada kabilah ini memiliki fanatisme golongan yang luar biasa. Mustahil untuk menyatukan mereka dengan ikatan apapun, kecuali dengan satu ikatan aqidi, yaitu Islam..
Masalah ikatan fikroh, ngaji, kendaraan dakwah dsb itu masalah kecil. Selama kita memahami perbedaan yang ada, mempelajari Islam secara kaffah (tidak hanya dari 1 sudut pandang), serta mencari titik temu dalam kerangka Al Quran dan Sunnah, insya Allah masalah tersebut akan mudah diselesaikan.
Mungkin bukan solusi praktis, tapi masalah ini memang sudah berakar dalam sebuah paradigma. Mengedepankan ikatan haraki (fikroh, gerakan, dsb), dan mengenyampingkan ikatan aqidi (Islam: Al Quran, dan Sunnah).
Wallau a'lam bish showab.
@penjelajah: hmm.. gitu yah...? ~garuk2 kepala~
BalasHapus@megalotus:
BalasHapusYap..
Btw, shamponya ganti ama Clear anti ketombe deh..
*ngiklan*
:D