Selasa, 01 September 2009

Pernikahan Antar Harokah

Seorang kenalan pernah berkata bahwa sebagai aktivis pluralisme dia harus membuktikan komitmen perjuangannya dalam bentuk pernikahan. Pernikahan menurutnya adalah sebuah medium yang tepat, selain untuk membuktikan komitmennya, juga untuk menyebarkan ide dan pemikirannya ke masyarakat dan generasi penerusnya. Maka, iapun bertekad untuk menikahi wanita yang berbeda keyakinan dengannya suatu saat nanti.

Saya hanya tersenyum saja saat itu. Karena ada beberapa hal yang menurut saya bisa diambil pelajaran dari pernyataan yang dia sampaikan. Pertama, pernikahan memang sebuah medium yang sangat tepat untuk menyebarkan ide dan pemikiran kita kepada masyarakat. Bahkan Hasan Al Banna berpendapat bahwa pembentukan keluarga Islami berperan sebagai pilar yang utuh dan integral dari keseluruhan jalan panjang menegakkan Islam sampai tegaknya khilafah suatu saat nanti. Maka pernikahan yang manhaji, yang terencana dan terstruktur dengan baik, akan menjadi patokan ke arah mana peradaban manusia akan bergulir.

Jika terjadi banyak pernikahan plural seperti yang kenalan saya impikan, maka ide pluralisme akan berkembang dengan subur. Bahkan secara perlahan tapi pasti, generasi penerus mereka akan menjadi agen-agen penyebar pluralisme yang sangat efektif. Hal ini tentu akan menjadi efek bola salju yang menggelindingkan peradaban ke arah yang mereka inginkan.

Hal kedua yang bisa saya ambil dari pernyataan kenalan saya itu adalah bahwa ternyata para pejuang pluralisme sudah selangkah lebih maju dari pejuang Islam. Jika sekarang kita masih berkutat dengan KETERIKATAN HARAKI, maka mereka sedang dalam perjalanan menggabungkan kekuatan dengan kaum yang terang-terangan kafir.

Bahkan arah perjuangan kita pun sepertinya tersendat dengan banyaknya konflik antar harokah. Masing-masing gerakan Islam berlomba memasarkan produknya ke konsumen yang sama. Alih-alih saling melengkapi, mereka justru lebih banyak menonjolkan kelebihan mereka dibandingkan gerakan Islam yang lain. Dalil-dalil pun digunakan secara sepihak, sehingga hanya potongan kebenaran yang mereka ungkapkan, padahal kebenaran komprehensif sama sekali takkan merugikan mereka.

Tidak cukup dengan melebihkan diri, beberapa oknum gerakan Islam pun mulai menjatuhkan gerakan Islam yang lain. Entah disusupi oleh "intel", entah karena pemahaman mereka yang kurang, maka hal pertama yang diajarkan dalam forum-forum halaqah, dauroh, dan taklim gerakan-gerakan Islam inipun adalah menumbuhkan KETERIKATAN HARAKI diantara mereka. Maka yang muncul ke permukaan adalah kebanggaan sebagai anggota, pengurus, bahkan petinggi partai politik dakwah versus pengharaman partai politik secara total karena dianggap thogut.

Padahal seperti apa yang dikatakan Ustad Fathi Yakan, bahwa KETERIKATAN 'AQIDI seharusnya ditekankan dalam seluruh gerakan Islam, sehingga kita dapat menghindari keterjebakan untuk mengunggulkan harokah kita. Keterikatan bahwa kita sama-sama mengakui bahwa tiada ILLAH selain ALLAH dan bahwa MUHAMMAD s.a.w. adalah MUROBBI/MUSYRIF/USTADZ kita yang paling agung. Keterikatan satu-satunya yang dianjurkan dalam Islam.

Lalu bagaimana caranya menumbuhkan KETERIKATAN 'AQIDI dalam lingkungan yang dipadati dengan KETERIKATAN HARAKI ini? Dari sinilah kita perlu melihat kembali contoh yang diberikan sang Nabi. Jika banyak yang mempertanyakan mengapa Rasulullah saw melakukan poligami, maka kata kunci jawaban dari pertanyaan ini adalah pernikahan misi. Pernikahan yang salah satu tujuannya adalah untuk menafikkan keterikatan pada suku-suku dan kabilah, dan menjadikan tauhid sebagai satu-satunya pengikat yang hakiki.

Maka dengan konteks kita sekarang, keterikatan pada suku-suku dan kabilah telah merubah dirinya menjadi keterikatan pada gerakan-gerakan Islam yang bermacam-macam. Akibatnya, terjadi fanatisme terhadap gerakan Islam yang diusungnya. Fanatisme dalam konteks ini bisa berbentuk keinginan untuk menikah hanya dengan orang seharokah, mempertimbangkan lamanya halaqoh/tarbiyah dalam pemilihan calon pasangan, bahkan sampai pengharaman untuk menikah dengan orang di luar gerakan Islam yang diusungnya.

Padahal setahu saya, tujuan gerakan-gerakan Islam ini sama, yaitu membebaskan manusia dari penyembahan terhadap sesama, juga penyembahan manusia terhadap makhluk Allah lainnya. Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan di bawah naungan sistem Illahi. Dan tentunya, sistem Illahi tidak mungkin dapat tegak jika kita sebagai calon pengusungnya masih kocar-kacir seperti ini.

Maka rapatkanlah barisan kita! Jadikan persatuan ummat sebagai bagian dari agenda dakwah! Sematkan misi dalam pernikahan! Gulirkan bola salju peradaban ke arah kebangkitan Islam! Dan jadikan pernikahan antar harokah menjadi bagian dari solusi dakwah... (bersambung)

Pandeglang, 1 September 2009
06:54 WIB
Share:

107 komentar:

  1. assaalamu'alaykum warahmatullah

    manhaji artinya apa kak?
    dan ini juga ,pluralisme?
    sukran

    BalasHapus
  2. setiap harokah mempunyai fikroh n thariqah masing2, imposible.. :P

    BalasHapus
  3. akhirnya ka ims.. yang ini bukan puisi!! hehe.. ditunggu sekuelnya. hhee

    BalasHapus
  4. artikel yang keren
    akhirnya di publish juga
    hehe

    BalasHapus
  5. klo aktivisnya yg menikah sih bs aja :P

    BalasHapus
  6. fakta dilapangan sdh ada yg terbukti jk mereka bisa dewasa dlm melihat perbedaan yg ada adalah furu', bukan qot'i.

    BalasHapus
  7. ikhwah di Hizbut Tahrir ada yg menikah dgn Ikhwah di ikhwan.
    Ikhwah di Ikhwan menikah ikhwah di 'Salafy'

    BalasHapus
  8. oh aktivisny, ya mmg ada, ane jg mao klo ada yg bersedia jd is3 ke 2 :P

    BalasHapus
  9. fikroh dan thariqoh-nya ada yg sama dan ada yg beda, tinggal dikuatkan yg sama-nya dan yg beda-nya di toleransi. Maka da'wah ISLAM di bumi nusantar kita akan makin ramai dan sinergi.

    BalasHapus
  10. yg dbicarakan penulis dsinikan harokinya, bukan pribadinya, tp klo pribadinya mau nikah ya bs aja, dakwah tetep jalan masing2, krn fikroh n thariqah yg bener hny 1, n itu yg akan dtolong Allah, insyaallah :P

    BalasHapus
  11. shodaqta, mereka adalah ahlus sunnah wal jama'ah kan. Jadi, ga ada merk haroki-nya yg disebut.

    BalasHapus
  12. yup, kt hny bs mengindikasi dr ciri2 n kriterianya yg dsebut dlm hadist, misal lahir di al-quds, lalu tdk menyimpang sedikitpun fikrah n thariqahnya dsb, silahkan pilihan antm jatuh kmana :)

    BalasHapus
  13. @emul:
    Untuk definisi, googling aja ya mul..
    He2..

    Tp, intinya kurang lebih begini:

    Manhaji = terstruktur dan terencana..

    Pluralisme = paham yang menganggap bhw semua agama sama.

    BalasHapus
  14. @trisnia:
    Mau duatuju jg gpp kok.. :)

    BalasHapus
  15. @farah:
    Akhirnya farah menunggu saya juga..
    He2..

    Tapi saya gak punya cita-cita jadi presiden loh far..

    BalasHapus
  16. @penumpasjalanan n jumadi:
    Selama ini kita memang sering melupakan ahlus sunnah wal jamaah sebagai hal yang lebih besar dari harokah kita. Yang kita tonjolkan malah harokahnya..

    BalasHapus
  17. @zubairbinawaam:
    Antum cobain akh. Dah banyak kenalannya khan?
    He2

    BalasHapus
  18. smua boleh aja mengklaim aswaja, tp kt hrs selektif mencernanya..

    BalasHapus
  19. masa siy.. kalaupun benar asal sesuai dgn fakta, ga masalah kok, bkn ashobiyah.. tp yg perlu kt diskusikan fikrah n thariqah mana yg sesuai dgn aswaja (berdasarkan quwwatuddalil)..

    BalasHapus
  20. @penumpasjalanan:
    Saya ingin mengutip kata2 pimpinan ponpes tmp saya berada:

    "Sementara kita sibuk dengan urusan kita masing2, di daerah x jemaat ahmadiyyah meluaskan pengaruhnya. Di daerah y, kristenisasi melaju cepat sekali...."

    Maka, seberapa pentingkah perdebatan fikrah n thariqah dibandingkan dengan diskusi cara mengatasi aliran sesat dan kristenisasi?

    BalasHapus
  21. @ps
    ga dunkz..
    ngapain gr
    hehehe
    klo narsis mungkin iya
    hehehe

    BalasHapus
  22. @ps
    ga dunkz..
    ngapain gr
    hehehe
    klo narsis mungkin iya
    hehehe

    BalasHapus
  23. oh penting sekali, namanya jg dakwah bs apa aja tergantung sikonnya, klo mslh kristenisasi n aliran sesat ya sprt itu, tp klo dkalangan aktivis ya beda lg, klo fikrah n thariqah bener n khilafah tegak, insyaallah mslh kristenisasi n aliran sesat lbh mudah diatasi, sprt kt imam ghazali, agama n negara tdk bs dpisahkan, fungsi negara menjaga agama (akidah n syariah), insyaallah khilafah menjamin perekonomian umat shg tdk mudah dkristenisasi, n khilafah akan menindak tegas aliran2 sesat sprt tindakan abu bakar ra

    BalasHapus
  24. kalau diteuskan dialog di kolom ini tdk akan ketemu, apalagi emang sdh beda fikroh dan torikoh.

    BalasHapus
  25. @penumpasjalanan:
    Yap. Kita semua memang memiliki spesialisasi dakwah yang berbeda..

    Gak ada gunanya memperdebatkan mana spesialisasi yang paling penting..

    BalasHapus
  26. @mr:
    Bener tuh, karena narsis adalah bagian dari rasa syukur kita terhadap Allah yang telah Menciptakan kita dengan kesempurnaan..

    BalasHapus
  27. @jumadi:
    Justru kita harus mencari titik temu dalam perbedaan yang ada..

    BalasHapus
  28. @emul:
    Afwan ya klo blm bisa mjd guru yang baik..
    He2

    BalasHapus
  29. olh krn itu tdk ada pernikahan antar haroki, yg ada pernikahan antar aktivis :), insyaallah allah akan memberi nusroh-Nya pd fikroh n thariqah yg bener di antara klmpk2 yg ada

    BalasHapus
  30. ya namanya jg dakwah, kt hny menyampaikan, bhw khilafah adalah metode/thariqah yg tepat utk menerapkan hukum islam scr kaffah, menegakkannya tanpa kekerasan jg tanpa terlibat dlm sistem kufur, ya silahkan aja mau diikuti atw ngga, monggo :)

    BalasHapus
  31. shodaqta, namun Akh [lupa namanya, dibalik id: penumpasjalanan] lebih mencari perbedaan ktimbang titi k temu.
    Itu saja.

    BalasHapus
  32. masa sih, jgn su'udzan ah, lg puasa lho, ane kan cm mendakwahkan bhw demokrasi haram n khilafah wajib dtegakkan, kok mlh dkatakan mencari perbedaan siy :)

    BalasHapus
  33. Memang sulit memberantas ashobiyah..

    Bahkan kaum Anshar dan Muhajirin yang langsung dibina oleh Rosulullah, masih bisa terprovokasi..

    Jadi ingin tahu pendapat Al Banna, Albani, dan An Nabhani tentang hal ini..

    Browsing ah.. :)

    BalasHapus
  34. mksdnya pertikaian antara suku aus n khazraj kali ya..

    emang ashobiyah apa siy, bukannya ashobiyah suatu ikatan yg dlandasi selain dr mabda' islam, ayo cb cr bwt PR ya, klo dah ktemu ksh tau ya :)

    ini bwt acuan http://penumpasjalanan.multiply.com/journal/item/14/KEPEMIMPINAN_BERFIKIR_DALAM_ISLAM_QIYADAH_FIKRIYAH

    BalasHapus
  35. ga su-udzhon, krn memang soal 'demokrasi' artinya kan banyak, ana juga kalau khilafah tegak, berbai-at.

    BalasHapus
  36. @penumpasjalanan:
    Pertikaian suku aus n khazraj itu salah satunya..

    BalasHapus
  37. menarik juga diskusinya

    jd peneonton aja deh

    ^_^

    BalasHapus
  38. @mr:
    Nontonnya sambil makan baso di pantai losari pada senja hari...

    Hm...

    BalasHapus
  39. @ludi:
    Tidak setuju yang mananya di?

    BalasHapus
  40. @fars:
    Mending geer daripada minder..

    He2

    BalasHapus
  41. hidup bakso dan senja^_^
    kedua2nya menarik

    BalasHapus
  42. hidup bakso dan senja^_^
    kedua2nya menarik

    BalasHapus
  43. Analogi aktifis Pluralis dengan para aktifis Islam rasa2nya kok kurang pas y? kayak terlalu ekstrim geethoo...:)
    Kecendrungan untuk lebih memeilih nikah dengan org yang satu pandangan, satu 'kendaraan' menurut ibnu sich...tidak selalunya berlatarbelakang fanatisme. Karena pada kenyataannya, dalam tataran normatif maupun tataran praktik ada saja perbedaan2 antar harokah yg meskipun bisa dikatakan TIDAK prinsip, tapi mungkin sekali nnti mengganggu perjalanan bahtera rumah tangga.
    Gmn Kang Iman??

    BalasHapus
  44. Dah banyak yang melakukan tuch...tmn2 ibnu ada beberapa...
    Kang Iman kapan nyusul...Dgn yg beda harakah lho...!?

    BalasHapus
  45. @ibnu:
    Yap, memang banyak bgt faktor yg menyebabkan seseorang memilih pasangan. Bahkan seorang teman memiliki kriteri pasangan yang harus beda kampus dengan dia. Hal ini sah saja selama masih dalam tataran individu. Tapi kalau sudah menjadi bagian dari sistem, diajarkan dalam pengajian mingguan/bulanannya, maka patutlah kita mencurigainya sebagai sebuah fanatisme.

    Nah, sistem seperti inilah yang coba saya gugat, karena jika sistemnya sudah fanatis, maka individu2 di dalamnya yang tidak kritis dan hanya mengenal sami'na wa atho'na, akan menjadi super fanatis..

    BalasHapus
  46. @ibnu:
    Menyusul? Secepatnya insya Allah.. :)

    BalasHapus
  47. @mr:
    Yap, karena bakso paling enak dinikmati senja hari. Apalagi kalau tidak sendiri..
    He2

    BalasHapus
  48. iyah bareng ama keluarga blh bngt tuhhh
    heheheh

    BalasHapus
  49. mang definisi demokrasi mnrt nt or klmpk nt apa siy? ane mao tau :)

    BalasHapus
  50. hbs bakso itu makanan favorit pakde:D

    BalasHapus
  51. keluarga besar dunkz.
    ada ibu tante om dan adik2..^^
    he2..

    BalasHapus
  52. ga boleh bandel klo dah punya calon :P

    BalasHapus
  53. siapa yang bandel?
    huhhh
    pakde tuh
    ga blh bandel..
    he2..

    BalasHapus
  54. @mr:
    Ow, kirain keluarga-keluargaan.. :p

    BalasHapus
  55. cm bs senyum2 memperhatikan..
    mengingatkan pd masa lalu..
    dah ada yg baru rupanya..
    wkkkwkk..

    BalasHapus
  56. tak usah dibahas, pasti ga ketemu dgn pemahaman antum, akhi.

    BalasHapus
  57. LG nya udah tdr tuh
    udah kebwa ama mimpi kayaknya..

    BalasHapus
  58. lho bagaimana umat tahu mana yg salah n benar ? berbeda ga masalah kok, ane cm pgn tahu :)

    BalasHapus
  59. jgn nunggu khilafah tegak aja donk, anda n klmpk anda sdh turut memperjuangkannya belom ? :)

    BalasHapus
  60. kami memprjuangkannya.
    Tak hanya antum yg memprjuangkannya. Meski cara kita beda.

    BalasHapus
  61. sy menyaksikan cukup banyak fakta ttg pernikahan antar harokah; fakta tak semudah teori berbicara.
    pd akhirnya ada satu pihak yg mengalah, umumnya istri (kepatuhan pd suami sbg imam).
    ibarat suami istri yg berada dlm satu mobil akan menuju satu kota yg sama tp msg2 punya pilihan jalan menuju ke sana yg beda; maka apakah lalu keduanya menuju tujuan dgn mobil terpisah?
    jgn krn melaksanakn syariat yg satu (menyebarkan dakwah dan ukhuwah) lalu meninggalkan syariat yg lain (mewujudkan rumah tangga yg samara; gmn akan samara kl jalannya terpisah)
    wallahu'alam.

    BalasHapus
  62. alhamdulillah..
    semoga semua dipermudahkan ya kakak iman..

    BalasHapus
  63. @mba hasna

    MR juga mw ikut meng-aminkan nih mba
    hehehe

    BalasHapus
  64. @MR..

    menunduk dalem deh

    dan berucap jazakillah khairan katsir untuk dek ria.

    BalasHapus
  65. waiyyaki mba hasna^_^
    jangan lupa undagannya
    hehehhe:D

    BalasHapus
  66. undangannya tanya ma kakak iman ya..

    jangan ma mbak hasna atuh...

    heu heu heu:D:">

    *kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuur nanti ada yg nglempar bakso*

    deuuuh sandalnya hasna ketinggalan:D

    BalasHapus
  67. @MR...

    undangannya tanya ma kakak iman ya..

    jangan ma mbak hasna atuh...

    heu heu heu:D:">

    *kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuur nanti ada yg nglempar bakso*

    deuuuh sandalnya hasna ketinggalan:D

    BalasHapus
  68. @mba hasna
    wauhhhh

    bntran deh ria tanyain dulu:D
    heheh

    *ria ga usah kabur, krn suka bakso, biarin deh klo ditimpukin bakso:D
    heheh

    BalasHapus
  69. @mba hasna

    siiipp deh nnti ana tanyain ke PS,


    *kabur nda yahhhh??

    hbs seneng sih klo ditimpukin bakso, krn MR suka bakso :D
    heheh

    BalasHapus
  70. @mr n hasna:
    Hush, jangan bikin gosip di situs orang..

    Tapi ide melempar basonya boleh juga tuh..

    *melempar baso ke mulut sendiri*

    Hwehehe..

    BalasHapus
  71. @ps

    tenang aja,bukan gosip kok kak,tp lbh tpatnya hot news.hehehe

    #berharap baksonya sampe ke MR

    BalasHapus
  72. @mr:
    Jauh kalee..
    Baksonya harus melalui bandara dulu..

    Beli aja di losari.. :)

    Atau jangan2..

    Hwehehe..

    BalasHapus
  73. @ps

    iya dehhh,nanti ta beli sendiri:p

    jangan2 apa?
    *mikir mode on

    BalasHapus
  74. :) iya..setuju...
    dikembalikan ke misi utama pernikahan itu sendiri.

    eh eh..nyambung ternyata sama khutbah ied yang di share teman kemaren.
    intinya : Rasulullah sangat membenci orang yang menganggap diri/kelompok nya sebagai diri/kelompok yang terbaik (ge er tingkat tinggi..sampai dalam taraf ashobiyah dan merendahkan kelompok lain)
    Bahkan Rasulullah berkata kepada sahabat yang ada di sana " siapa yang berani membunuh pemuda itu? "
    *pemuda yang dimaksud adalah pemuda yang angkuh tadi..

    BalasHapus
  75. @sil:
    Jangan2 yg khutbahnya sy tuh..
    He2

    BalasHapus
  76. wiw.. menarik inih.. yang dicari2... :D

    BalasHapus
  77. @musimbunga:
    Yap, silahkan dipraktekkan.. :)

    BalasHapus
  78. hmmm... nikah antar haroqi....... nyimak aja deh

    BalasHapus
  79. nikah beda haroqi..... hmmmm...... no comment nyimak aja :D

    BalasHapus
  80. @mujahidcool:
    Wah, diskusinya juga dah beres tuh.. :)

    BalasHapus
  81. klu gt.. dlm mjalani pnikahan nanti fikrohx gmana yah? apa g malah jadi masalah kblakangx? trus anak2x jg gmana..? ntar malah bingung harus ikt ngaji sm syp.. sy cnderung stuju sm y d tlis hannak..

    BalasHapus
  82. @megalotus:
    Masalah yang lebih besar pernah dialami bangsa Arab ketika jaman nabi. Bangsa jahiliyah yang memiliki keterikatan yang sangat kuat pada kabilah ini memiliki fanatisme golongan yang luar biasa. Mustahil untuk menyatukan mereka dengan ikatan apapun, kecuali dengan satu ikatan aqidi, yaitu Islam..

    Masalah ikatan fikroh, ngaji, kendaraan dakwah dsb itu masalah kecil. Selama kita memahami perbedaan yang ada, mempelajari Islam secara kaffah (tidak hanya dari 1 sudut pandang), serta mencari titik temu dalam kerangka Al Quran dan Sunnah, insya Allah masalah tersebut akan mudah diselesaikan.

    Mungkin bukan solusi praktis, tapi masalah ini memang sudah berakar dalam sebuah paradigma. Mengedepankan ikatan haraki (fikroh, gerakan, dsb), dan mengenyampingkan ikatan aqidi (Islam: Al Quran, dan Sunnah).

    Wallau a'lam bish showab.

    BalasHapus
  83. @penjelajah: hmm.. gitu yah...? ~garuk2 kepala~

    BalasHapus
  84. @megalotus:
    Yap..
    Btw, shamponya ganti ama Clear anti ketombe deh..

    *ngiklan*

    :D

    BalasHapus