Sabtu, 12 Januari 2008

Ternyata (beberapa) Akhwat Juga Manusia (biasa)

Menggabungkan potongan-potongan informasi, lalu menjadikannya sebuah cerita dan kesimpulan yang utuh adalah hal biasa, karena secara tidak sadar kitapun tentu sering melakukannya. Yang tidak biasa adalah ketika yang melakukannya tidak sendiri. Potongan informasi itu diperoleh dari beberapa orang, dan beberapa orang tersebut mengambil kesimpulan bersama tanpa melakukan konfirmasi/cross-check/tabayyun terhadap informasi yang sepotong-sepotong tersebut. Kita menyebut hal ini dengan gosip/ghibah. Beberapa pihak mengemasnya dalam bentuk yang bisa dijual, dan mereka namakan produk itu sebagai infotainment.

 

Namun, yang tidak biasa ini bisa menjadi luar biasa jika ternyata pihak yang melakukannya adalah akhwat-akhwat yang telah mendapat ‘pendidikan’ Islam secara rutin. Akhwat-akhwat yang tsaqofah keislamannya tidak perlu diragukan. Akhwat-akhwat yang diharapkan menjadi pilar peradaban Islam.

 

Apakah mereka lupa dengan firman Allah di surat Al Hujuraat ayat 12 yang berbunyi: “…Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan (ghibah) satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya…”?

 

Namun yang lebih luar biasa adalah jika yang dibicarakan tentang saudaranya tersebut bukan kebenaran, melainkan sebuah kebohongan. Sebagaimana Rasulullah ditanya mengenai ghibah beliau menjawab: “Kamu menyebut tentang saudaramu dengan sesuatu yang tidak disukainya” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika apa yang aku katakan mengenai saudaraku itu benar adanya?” Beliau menjawab, “Jika apa yang kamu katakan itu memang benar, maka kamu telah menggunjingnya (ghibah); dan jika apa yang kamu katakan itu tidak benar, maka kamu telah mendustainya.” (HR. Muslim)

 

Jika ghibah sendiri diumpamakan dengan memakan bangkai saudaranya, apalagi jika yang mereka bicarakan tentang saudaranya ini adalah sebuah kebohongan, tentu lebih menjijikan dari itu bukan? Apakah mereka lupa tentang hal ini? Apakah mereka belum tahu tentang hal ini?

 

Atau apakah mereka menganggap gue BUKAN SAUDARA mereka!!!???

 

Wallahu a’lam bi al-shawab…

 

Tangerang, 5 Januari 2008

22:27 WIB

Share:

16 komentar:

  1. akhina Iman.....
    sebagaimana Rasululullah pernah berkata saat Aisyah marah : "Aisyah sedang didatangi syaitannya..".
    Begitu juga kita "manusia" baik belum tarbiyah atau dah tarbiyah puluhan tahun sekalipun pasti juga akan didatangi syaitan. bahkan semakin tinggi kualitas iman seseorang semakin kuat pula syaitannya....
    mari kita senantiasa berta'awuz...

    BalasHapus
  2. Waduh, bahasanya ngeri nih.....
    Kok sampe makan-makan bangkai segala?
    Makanan yang sehat aja masih banyak kok....
    Btw, selera makan ente masih bener kan? :)

    BalasHapus
  3. Ternyata (beberapa) Ikhwan Juga Manusia (biasa).
    He-he-he.. nggak maksud main bales2 an. But be realis aja...
    Ikhwan maupun akhwat juga manusia biasa...
    Mungkin di situlah.. qt mesti saling menasehati dan mengingatkan... secara baik2 dunks...

    BalasHapus
  4. Mungkin akhwat-akhwat lagi khilaf...Yah, namanya juga manusia...

    Kenapa tidak dikonfirmasi ke akhwatnya mengapa mereka melakukan hal seperti itu?

    Mungkin kita pribadi tanpa disengaja bersikap atau bertindak-tanduk yang mengudang saudara kita berbuat seperti itu... Sabar ya, saudaraku...

    BalasHapus
  5. bukankah kita semua memang manusia biasa, yg tidak luput dari kesalahan.
    jangan lupa, sesama saudara itu husnudzhon dan tabayun yang dikedepankan
    sudah tabayun-kah?

    BalasHapus
  6. Jazakillah Khairan atas pengingatannya Uni!

    BalasHapus
  7. Wah tulisan ini bukan merupakan tempat untuk menasehati dan mengingatkan secara baik-baik ya...Afwan kalo gitu...

    BalasHapus
  8. Udah dikonfirmasi kok. Alhamdulillah masalahnya dah beres.

    BalasHapus
  9. Pastinya tabayun dikedepankan lah. Tulisan ini cuma sekedar pengingatan dan luapan emosi sesaat... Alhamdulillah semuanya telah diselesaikan...

    BalasHapus
  10. Begitu banyaknya maksiat yang sudah dianggap jadi 'hal biasa'.
    Btw, ngeliat lo, gue jua jadi berpikir bahwa ikhwan juga manusia (biasa). Hehe...

    BalasHapus
  11. Ngeliat lo, gue jadi bertanya-tanya...ini orang akhwat apa bukan ya...
    Hwahaha...Becanda Dal...

    BalasHapus
  12. ya iya lah....-itu kata bang sidiq si DPMers-

    semua ada salahnya, semua ada benernya...
    rasulullah aj yang begitu..................kerennya
    tetap aja ada yang ghibahin,,eh malah fitnahin.....
    santai aja bro...berdoa aja semoga kita dapat keuntungan dari situ...tetap perbaikin diri dan tetap stay cool...jangan terpengaruh ama bibir+lidah++ yang lain. selama qt tetap dalam koridor islam,,,jalan terus karena itu hanya akan mengurangi umur aja...walaupun memang tabayun sangat dibutuhkan....ya pokoknye tawazun lah.... harusnya buat juga "ternyata ane juga manusia"



    eh,,udah tilawah 1 juz perhari???
    tenyata pergerakan MAHASISWA dipengaruhi oleh tilawah para aktivisnya....
    pandakeadilan.multiply.com

    BalasHapus
  13. Ayat -Ayat Pribadi Seorang Sutradara

    Membaca novel Ayat-Ayat Cinta membuatku muak. (Hanung Bramantyo..Sutradara AAC....)

    bACA goresan hati..
    Ayat-ayat pribadi Sutradara AAC di www.waktudhuha.multiply.com

    BalasHapus
  14. Gw termasuk ga Man?
    Buruk sangka itu ga baik tapi sebagai penyeimbang kita juga harus menjaga tindak tanduk kita agak orang lain tidak salah menilai....Wallahualam

    BalasHapus
  15. akh Iman kalau lg marah serem jg ^__^
    tp manusiawi koq,,
    bukan bermaksud 'mengorek' cerita lama ^__^

    BalasHapus