Kamis, 17 April 2008

Sudahkah Anda Membuat Sejarah Hari Ini?

Mohammad Fauzhil Adhim dalam bukunya berjudul Inspiring Words for Writers mengemukakan fakta yang cukup mengejutkan. Fakta yang membuat saya merenung. Fakta bahwa ternyata seorang penulis Yahudi bernama Theodore Herzl mampu menginspirasi jutaan orang Yahudi. Dengan 2 buah bukunya yang berjudul Der Judenstaat (The Jewish State) dan karya fiksi berjudul Altneuland (Old New Land), ia mampu menggerakan bangsa Yahudi untuk mendirikan sebuah negara. Negara yang bisa menjadi negara induk bagi jutaan orang Yahudi yang saat itu terpencar di seluruh penjuru dunia. Negara Israel.

Fakta ini mengejutkan saya karena ternyata seorang penulis mampu membuat perubahan dengan tulisannya. Menggerakkan jutaan, bahkan miliaran orang untuk mencapai satu tujuan. Menginspirasikan perang, pembunuhan, pembantaian, juga kedamaian dan kemaslahatan. Penulis dengan ide briliannya mampu melakukan itu semua, mengubah sejarah dan peradaban.

Lalu apakah hanya penulis yang memiliki ide brilian yang mampu mengubah sejarah dan peradaban? Tentu saja tidak. Dalam hal ini saya pernah membaca tentang penelitian yang menyebutkan bahwa setiap orang dalam setiap harinya rata-rata memiliki 20 ide baru. Ide-ide yang tentu saja berpotensi untuk menjadi ide brilian. Hanya saja kebanyakan dari kita cenderung untuk membiarkan saja ide itu lewat, tanpa meninggalkan jejak, dan akhirnya terlupakan. Padahal bisa jadi ide yang terlupakan itu merupakan ide yang mampu mengubah sejarah dan perabadan.

Dengan dalih bahwa mereka tidak bisa menulis, kebanyakan orang menyia-nyiakan percikan ide yang terlintas di kepalanya. Padahal keterampilan menulis adalah sesuatu yang bisa dipelajari, dan ide-ide yang terbuang sia-sia itu seperti waktu dalam hidup yang tidak bisa diulangi. Dan kita semua tahu bahwa waktu lebih berharga dari pada uang.

Lalu apakah hanya dengan ide brilian kita mampu mengubah sejarah dan peradaban? Jawabannya tentu saja tidak. Dalam hal ini, ijinkan saya mengutip pendapat Abdullah Azzam: "Sejarah Islam ditulis dengan hitamnya tinta ulama dan merah darahnya para syuhada."

Untuk mengubah sejarah dan peradaban kita tentu saja memerlukan tim teknis pelaksana ide-ide brilian. Para syuhada yang rela dan memiliki kemampuan untuk mengorbankan harta dan jiwanya untuk mewujudkan ide para ulama. Prajurit Illahi yang taat dan patuh melaksanakan kebijakan yang telah digariskan pimpinannya. Sekrup-sekrup mesin penggerak sejarah. Batu bata peradaban.

Entah kita berperan sebagai seorang ulama dengan ide-ide brilian kita, ataupun kita berperan sebagai seorang syuhada, yang pasti jika nama kita ingin tertulis dalam sejarah, kita harus bergerak dan berkontribusi. Jika kita ingin roda sejarah dan peradaban berputar sesuai dengan apa yang kita yakini, maka kita tidak boleh diam saja.

"…Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…" (QS.13:11)

Lalu, sudahkah anda membuat sejarah hari ini?

Tangerang, 11 April 2008

15:47 WIB

Share:

8 komentar:

  1. Lapor, saya sudah!
    Dan nanti kita akan melihatnya di lembaran sejarah.

    BalasHapus
  2. udah, gw ngingetin temen gw solat jumat
    jadi untuk pertama kalinya dia gak telat
    hehehe
    background yang ini susah dibaca man

    BalasHapus
  3. sip2 keren ide dasarnya,
    apa yah yang bisa gw lakukan?
    (smacam self question)
    ...

    BalasHapus
  4. 1. menurutmu, apakah berpikirnya para ulama dan bicaranya para dai, apakah setara dg tindakan seorang syuhada, melihat bhw tiap2 orang punya peran masing2?

    2. kupikir yang namanya menuangkan ide ga mesti lewat tulisan deh..
    aku masih tersugesti bgt dg hal yg bernama bakat. kadang2 meskipun udah dilatih sekeras-kerasnya, suatu keterampilan masih saja belum bisa jd kemampuan seseorang karena memang ga bakat di bidang itu..

    3. kamu sendiri tipe ulama, dai, atau syuhada?

    4. kamu benci orang yahudi ga?

    =D
    post-nya udah lama, tp manfaatnya blm basi, mudah2an komentar dan pertanyaanku jg belum basi yaa..

    BalasHapus
  5. @dian:
    1. Khan tiap tindakan kita itu bisa dnilai dari 2 hal.Yg ptama niat.Yg kdua adlh apakah tindakan kita ssuai dng yg dcontohkn Rosul.Sdangkn untuk wilayah muamalah,menurut saya prlu dtambahkn 1 hal lg yaitu manfaat.Krn sbaik2 manusia adlh yg paling bmanfaat untuk org lain.Dng bpegang pd 3 poin diatas,maka dikotomi ulama,dai,syuhada,atau apapun,mnurut sy mjd gk pnting lg.
    2. Bnyk org yg cocok di tataran teknis,tp jg bnyk yg lebih cocok di tataran konsep.
    3. Liat nomer satu.Mungkin ptanyaan yg lbih tepat adlh: kamu niatnya ikhlas gk,sudah sesuai sunnah gk,n bmanfaat gk?
    4. Sikap saya thdp org yahudi sama seperti sikap Muhammad saw thd mrk.

    BalasHapus
  6. iya.. makasih..

    lalu, bagaimana sih cara rasulullah saw bersikap pada mereka?

    BalasHapus
  7. @dian:
    Mungkin sudah saatnya bagi dian untuk mbaca kmbali buku2 shiroh nabawiyah..

    BalasHapus
  8. huahuahuahu.. TT_TT
    pertanyaanku dijawab dg jawaban yang ga menjawab pertanyaan..

    huhuu..

    BalasHapus