Rabu, 02 April 2008

A Sparkling Pearl in The Deep Blue Sea

Jika hidup penuh riak dan gelombang, walau terkadang tenang,
maka hidup adalah sebuah pelayaran.
Dan kita semua sedang mengarungi samudera kehidupan.

Jika pasir dan kerikil terserak begitu saja di pinggir pantai,
maka mutiara, terpendam di lautan dalam.
Butuh usaha dan pengorbanan lebih untuk mendapatkannya.

Maka suatu hari, sebutir mutiara mulai merasa sepi,
mulai merindukan pejuang sejati yang akan berusaha dan berkorban untuk mendapatkannya.
Tapi mutiara itu ragu.
Ia meragukan kesiapan para pejuang yang selama ini berusaha mendapatkannya.
Ia takut disia-siakan. Ia takut disimpan dalam lemari besi.

Hingga datanglah nelayan yang bijaksana.
Ia membuka perspektif sang mutiara tentang mutiara sejati.
“Mutiara sejati adalah mutiara yang yang selalu bersinar dimanapun ia berada, entah di lautan dalam, ataupun dalam lemari besi”, Kata sang nelayan.
“Mutiara sejati, itulah yang selama ini aku cari. Walaupun untuk saat ini, aku masih mencarinya di dasar hati”, kata sang nelayan lagi, kali ini dalam hati.

Jika hidup penuh riak dan gelombang, walau terkadang tenang,
maka hidup adalah sebuah pelayaran.
Dan kita semua sedang mengarungi samudera kehidupan.

Maka, sang mutiara di samudera kehidupannya berdoa,
“I wish I can be that sparkling pearl, which can share it’s beauty to others wherever I am..”
“And I wish you can find and get your pearl too.”

Tangerang, 1 April 2008
12:57 WIB
“Teruntuk mutiara di lautan susu "
Share:

15 komentar:

  1. “Mutiara sejati adalah mutiara yang yang selalu bersinar dimanapun ia berada, entah di lautan dalam, ataupun dalam lemari besi”,
    tapi kan klo bersinar di tempat yang luas n terbuka, lebih banyak yg kena sinarnya...
    yah, semoga menemukan mutiara yg dicari ya ka n_n

    BalasHapus
  2. :)
    dasar Pujangga..

    Semoga menemukan mutiaramu Man! Bukan di lautan susu kan..
    tapi di samudra luas..diawali dari dasar hati..

    Oya, Im waiting for ur reply.. ;)

    BalasHapus
  3. duh! kak iman, mutiara kan nama e-mail saya!

    hehehehehehe

    ciee..kak imaaannn..

    nelayan nih yee..

    BalasHapus
  4. kalo kata conan, mutiara yang bagus itu justru yang sinarnya pudar, yang imitasi justru yang sinarnya terang-terangan (^^,)..hehehe

    BalasHapus
  5. "Mutiara sejati, itulah yang selama ini aku cari"
    Carinya dmana Man?? :p

    BalasHapus
  6. khan gak semua orang memerlukan sinar itu...
    kata kuncinya disini adalah optimalisasi. Hehehee...

    BalasHapus
  7. dimanapun...yang penting diawali dengan niat yang ikhlas. Direalisasikan dengan kerja keras. Dan diakhiri dengan tawakal.
    Jazakillah Khairan atas doanya teh...

    BalasHapus
  8. siapa yang bilang nelayan...
    orang iman mutiaranya kok...
    Huehehe...


    farah z. ----- mutiara
    kok gak nyambung ya?

    BalasHapus
  9. setiap orang memiliki pandangannya sendiri tentang mutiara sar...hehe...

    BalasHapus
  10. dimana aja deh ai...sedapetnya. hehehe...

    BalasHapus
  11. jd bingung, katanya nyari mutiara, koq mutiaranya diri sendiri, nyari diri sendiri doong,, :)

    BalasHapus
  12. @hannakhaliddiyyah:
    Sudut pandangnya beda deh kyknya. He2

    BalasHapus
  13. ok, berarti perlu penyamaan persepsi dan sudut pandang. bentar, saya ambil posisis dulu
    hehe..

    BalasHapus
  14. @hannakhaliddiyyah:
    Gak perlu nyamain visi khan..

    wkwkwk

    BalasHapus
  15. gak deh, itu untuk urusan yg lebih serius :)

    BalasHapus