Kamis, 09 Oktober 2008

Kemana nurani pergi?

Aku mencarinya dari tadi.
Kucari ia di keramaian,tak kutemukan.
Kucari ia di penghujung malam,yang ada hanya sepi.
Kutanya sepi,dijawabnya dengan bahasa yang tak kumengerti.
Aku memang tak paham bahasa kesunyian.
Kembali ku ke keramaian,berharap ada yang memberi petunjuk,kemana nurani pergi.

"Sudah kau cari di tumpukan sampah disana?", tanya logika.
Akupun mengikuti saran logika,makhluk terpintar di alam raya.
Kuaduk-aduk tumpukan sampah penyesalan. Kuperiksa juga tumpukan sampah angan-angan. Sampai akhirnya kutemukan kesadaran tergeletak diantara mereka. Sejak kapan kesadaran menjadi sampah?

"Sejak kau acuhkan nurani", kata suara di dalam hati.
"Nurani,kaukah itu? Kupikir kau pergi?",tanyaku senang.
"Aku tak akan meninggalkanmu cinta. Aku ini cahaya. Tak akan padam, hanya meredup, sehingga kau tak dapat menemukanku. Lalu kenapa baru sekarang kau mencariku?", tanya nurani.
Aku tertunduk. Diam...
Menyesal kemudian.

Tangerang, 09 Oktober 2008.
00:13 WIB.
"..benar2 mnyesal kmudian.."
Share:

19 komentar:

  1. Gue kenal nurani, Man.
    Orangnya emang kece sih. Cakep deh pokoknya.

    BalasHapus
  2. Subhanallah akh iman, keren puisinya
    gimana kabar teman2.. kangen ana.

    BalasHapus
  3. jadi inget lagu ebiet

    kemanakah sirnanya nurani embun pagi?
    yang biasanya ramah kini membakar hati?

    BalasHapus
  4. coba deh kak nyarinya di FKM pasti ketemu...hehe...

    BalasHapus
  5. kalau puisi bikinan iman yang ini sih..

    benar-benar keren! huehe..

    aku benar2 panen insight di sini, makasih ya, pak!

    alan pernah bilang kayak gini, man..
    "menyesal dalam artian menyadari suatu kesalahan dan sedih karenanya itu perlu, tapi menyesal saja tidak akan pernah cukup.."

    hehe..

    BalasHapus
  6. jadi yg dicari Intan Nurani ya, man? ^_^

    "Pulang…
    Dan genggam saja bara itu meski kecamuk jiwamu berlarian dalam guncang,
    Sebelum putih itu kembali meragu dalam bimbang."
    http://fathiana.blogspot.com/2006/12/pulang.html

    BalasHapus
  7. @superjams:
    Kok bisa kenal sih? Lo khan gk satu sd? He2..

    BalasHapus
  8. @tri:
    Belom ketemu juga akh. Jadi gak tau kabarnya.

    BalasHapus
  9. @ludi:
    Jadi inget lagunya Netral yang judulnya Nurani.

    BalasHapus
  10. @ira:
    Ok, nanti kapan-kapan berburu di FKM deh. He2..

    BalasHapus
  11. @dian:
    Hah, kenal alan darimana?
    He2

    BalasHapus
  12. @indra:
    Jadi inget tulisan di ruang bpm kita, tentang bara, genggam, cahaya. Tapi iman lupa. Apa y ndra?

    BalasHapus
  13. @viena ceroboh (udah diganti khn namanya, he2):
    Yg dari hati emang selalu terlihat indah y. He2..

    BalasHapus
  14. betul betul betul di FKM ada nurani

    BalasHapus
  15. nurani da di FKM, betul betul betul

    BalasHapus
  16. Ho2, aku kenal Alan di dunia maya yang bener2 maya, Man. He2.

    Sophie Amundsen bilang, tiap orang memiliki nurani. Tapi memiliki nurani tidak sama dengan menggunakan nurani..

    Aku setuju. Kata-kata tadi juga sepakat dengan puisi kamu ini..

    BalasHapus