Bagi teman-teman yang tinggal di kawasan Kalibata, Pasar Minggu, dan sekitarnya, atau yang sering melintasi daerah tersebut pada malam minggu, tentu tak asing dengan fenomena geng berpeci dan bersarung yang sering sekali mengadakan konvoy. Dengan menggunakan beragam kendaraan, mulai dari motor, angkot, mobil bak terbuka, carry, dan sebagainya, mereka berjalan beriringan. Tak lupa atribut seperti bendera, banner, bedug, dan seragam khasnya, selalu menghiasi konvoy ini.
Tidak cuma pria dewasa yang terlibat dalam konvoy ini, wanita dan anak-anakpun turut ambil bagian. Bahkan dalam konvoy tadi malam yang saya saksikan, ada bayi yang digendong ibunya di motor yang turut konvoy.
Atraksi yang mereka tawarkan dalam konvoy inipun beragam. Ada atraksi kebut-kebutan dari motor-motor yang berada di depan. Ada yang melambai-lambaikan bendera yang besarnya mungkin sekitar 2x3 meter. Ada yang menabuh bedug dan berteriak-teriak tidak jelas. Bahkan tadi malam saya juga melihat anak-anak yang duduk di atap angkot yang melaju kencang.
Rute yang mereka tempuh sepertinya beragam. Pernah saya berpapasan dengan mereka di jalan raya Pasar Minggu. Kebetulan waktu itu saya naik metro mini, sehingga saya harus terjebak dalam kemacetan panjang hampir 1 jam. Saya juga pernah berpapasan dengan mereka di depan Jalan Raya Condet, yang menyebabkan saya harus menunggu selama hampir setengah jam. Dan tadi malam saya beriringan dengan mereka yang juga melintasi Jalan Raya TB Simatupang. Saya beruntung kali ini, karena saya mengendarai motor dan dapat menyalip iring-iringan ini.
Yang menarik dari geng ini adalah betapa mereka banyak sekali membawa simbol-simbol Islam. Setidaknya simbol Islam yang dikenal oleh kebanyakan masyarakat awam. Untuk prianya, hampir seluruhnya menggunakan kain sarung dan peci putih sebagai seragam. Sedangkan untuk wanitanya, kebanyakan dari mereka menggunakan jilbab, walaupun ada beberapa yang justru terlihat mengumbar aurat. Tak lupa bendera dan banner yang bertuliskan arab, mungkin tulisan Laa ilaaha illallah. Dan ada juga yang mengenakan jaket dan membawa bendera bertuliskan Majelis Rasulullah.
Entah apa maksud dan tujuan mereka melakukan konvoy ini. Apakah hanya sekedar jalan-jalan melepas kepenatan? Apakah janjian jalan bareng untuk menuju suatu tempat, untuk mengikuti kajian keislaman? Atau justru untuk melakukan syiar islam di jalanan?
Yang pasti, saya sangat menyayangkan cara yang mereka tempuh. Setahu saya, hanya geng bermotor saja yang melakukan konvoy-konvoy tidak berguna seperti ini. Konvoy kendaraan bermotor yang menghabiskan ratusan bahkan ribuan liter bahan bakar. Konvoy yang membuat kemacetan panjang. Dan konvoy yang membuat kota Jakarta semakin tercemar udaranya. Konvoy yang sebentar lagi juga akan kita saksikan menjelang pemilu 2009.
Itu sebabnya saya lebih suka menyebut mereka geng, dari pada sebuah pergerakan Islam. Karena bukankah orang yang meniru suatu kaum dapat disamakan dengan kaum tersebut. Dan pergerakan Islam Majelis Rasulullah ini, meniru geng bermotor dalam melakukan syiarnya, sehingga wajar jika saya menyebut mereka geng Majelis Rasulullah. Wallahu 'Alam bish showab.
Penutup:
Jika ada diantara teman-teman yang merupakan bagian dari geng ini, tolong beri saya penjelasan mengapa harus menempuh cara konvoy? Mungkin ada dalil dari Rasulullah yang saya tidak tahu, yang dijadikan landasan konvoy ini? Atau mungkin ini bagian dari ijtihad ulama? Tolong berikan saya penjelasan sehingga saya tidak lagi memandang negarif konvoy, dan dapat memaklumi cara yang teman-teman tempuh.
NB:
Saya juga akan sangat menyayangkan jika ada diantara partai politik yang mengaku partai Islam, tapi melakukan konvoy kendaraan bermotor dalam kampanyenya. Ingat, konvoy kendaraan bermotor merupakan pemborosan bahan bakar. Dan orang-orang yang melakukan pemborosan merupakan Ikhwan asy Syayaathin.
Tidak cuma pria dewasa yang terlibat dalam konvoy ini, wanita dan anak-anakpun turut ambil bagian. Bahkan dalam konvoy tadi malam yang saya saksikan, ada bayi yang digendong ibunya di motor yang turut konvoy.
Atraksi yang mereka tawarkan dalam konvoy inipun beragam. Ada atraksi kebut-kebutan dari motor-motor yang berada di depan. Ada yang melambai-lambaikan bendera yang besarnya mungkin sekitar 2x3 meter. Ada yang menabuh bedug dan berteriak-teriak tidak jelas. Bahkan tadi malam saya juga melihat anak-anak yang duduk di atap angkot yang melaju kencang.
Rute yang mereka tempuh sepertinya beragam. Pernah saya berpapasan dengan mereka di jalan raya Pasar Minggu. Kebetulan waktu itu saya naik metro mini, sehingga saya harus terjebak dalam kemacetan panjang hampir 1 jam. Saya juga pernah berpapasan dengan mereka di depan Jalan Raya Condet, yang menyebabkan saya harus menunggu selama hampir setengah jam. Dan tadi malam saya beriringan dengan mereka yang juga melintasi Jalan Raya TB Simatupang. Saya beruntung kali ini, karena saya mengendarai motor dan dapat menyalip iring-iringan ini.
Yang menarik dari geng ini adalah betapa mereka banyak sekali membawa simbol-simbol Islam. Setidaknya simbol Islam yang dikenal oleh kebanyakan masyarakat awam. Untuk prianya, hampir seluruhnya menggunakan kain sarung dan peci putih sebagai seragam. Sedangkan untuk wanitanya, kebanyakan dari mereka menggunakan jilbab, walaupun ada beberapa yang justru terlihat mengumbar aurat. Tak lupa bendera dan banner yang bertuliskan arab, mungkin tulisan Laa ilaaha illallah. Dan ada juga yang mengenakan jaket dan membawa bendera bertuliskan Majelis Rasulullah.
Entah apa maksud dan tujuan mereka melakukan konvoy ini. Apakah hanya sekedar jalan-jalan melepas kepenatan? Apakah janjian jalan bareng untuk menuju suatu tempat, untuk mengikuti kajian keislaman? Atau justru untuk melakukan syiar islam di jalanan?
Yang pasti, saya sangat menyayangkan cara yang mereka tempuh. Setahu saya, hanya geng bermotor saja yang melakukan konvoy-konvoy tidak berguna seperti ini. Konvoy kendaraan bermotor yang menghabiskan ratusan bahkan ribuan liter bahan bakar. Konvoy yang membuat kemacetan panjang. Dan konvoy yang membuat kota Jakarta semakin tercemar udaranya. Konvoy yang sebentar lagi juga akan kita saksikan menjelang pemilu 2009.
Itu sebabnya saya lebih suka menyebut mereka geng, dari pada sebuah pergerakan Islam. Karena bukankah orang yang meniru suatu kaum dapat disamakan dengan kaum tersebut. Dan pergerakan Islam Majelis Rasulullah ini, meniru geng bermotor dalam melakukan syiarnya, sehingga wajar jika saya menyebut mereka geng Majelis Rasulullah. Wallahu 'Alam bish showab.
Penutup:
Jika ada diantara teman-teman yang merupakan bagian dari geng ini, tolong beri saya penjelasan mengapa harus menempuh cara konvoy? Mungkin ada dalil dari Rasulullah yang saya tidak tahu, yang dijadikan landasan konvoy ini? Atau mungkin ini bagian dari ijtihad ulama? Tolong berikan saya penjelasan sehingga saya tidak lagi memandang negarif konvoy, dan dapat memaklumi cara yang teman-teman tempuh.
NB:
Saya juga akan sangat menyayangkan jika ada diantara partai politik yang mengaku partai Islam, tapi melakukan konvoy kendaraan bermotor dalam kampanyenya. Ingat, konvoy kendaraan bermotor merupakan pemborosan bahan bakar. Dan orang-orang yang melakukan pemborosan merupakan Ikhwan asy Syayaathin.
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. 17:27)
Tangerang, 7 Maret 2009
11:31 WIB
11:31 WIB
Iya tuh...memang konvoi itu sering terjadi. Apalagi di deket rumah saya ragunan kira2 2 minggu sekali..Ada maunya kali, apalagi pas malem minggu..hura2 mungkin..
BalasHapuswalah,
BalasHapusada ya?
karna saya cuman hidup di 2 alam: depok-bekasi..
dan dari 2 alam itu naik kereta dan turun di tebet bukan pasar minggu ataupun kalibata,,
makanya saya gak tahu,
hehehe,,
*komen yang gak penting, menuh-menuhin doang, hoho*
ho oh, man...banyak bener tuh..
BalasHapuslangsung aja kalo tau nomer kontak pengurus/org yg terlibat disana, diingetin...
kbtulan gw ga punya...maapp
~muslim tapi buang sampah sembarangan
muslim tapi merokok dan merugikan org lain yg jd perokok pasif
muslimkah kita?
*numpang curcol :D
iya kak...aku juga pernah kejebak macet gara-gara majelis Rasulallah dan Nurul Mustofa... haduh... menurut yang pernah menghadiri, biasanya acaranya memang membludak, padahal isinya hanya baca rawi dan mendengar semacam ceramah dari ustadznya yang menggunakan bahasa Arab... tapi saya juga belum pernah datang sih...
BalasHapusyang jelas memang kadang mengganggu terutama kalau udah mulai ada konvoi dan pasar kaget di sekitar jalanan... huff...
*mungkin memang harus diingatkan...*
@hidayatullah:
BalasHapusBukan seminggu sekali ya?
@hidayatullah:
BalasHapusBukan seminggu sekali ya?
@intan:
BalasHapusWajar sih klo gk tau, soalnya konvoynya khan malem2..
@indra:
BalasHapusMudah2an tulisan ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua.
@rika:
BalasHapusO iya ada Nurul Mustofa juga. Soalnya mereka juga sering konvoy bareng kayaknya. Wuih, ceramah berbahasa arab? Apakah ini berarti mereka semua ngerti bahasa arab ya? Hebat juga kalo bener begitu.
"Geng Berpeci, Bersarung, dan Berbahasa Arab"
He2..
pantas,,
BalasHapussaya bukan orang malem sih,,
hehe,,
ya enggaklah kak...justru itu salah satu masalahnya. kadang2 masyarakat juga gak ngerti isi ceramah bahasa arab itu, tapi karena dianggap yang ngomong adalah para habaib, jadinya mereka udah cukup seneng deh. ini juga fenomena masyarakat kayaknya, dimana ummat lebih suka mencari pengalaman spiritual yang murah dan tidak menuntut banyak hal...
BalasHapustapi orang bekasi khan???
BalasHapus*jaka sembung bawa golok. hehe..*
berarti dakwah kita blom sampe menyentuh level ini ya...
BalasHapussebuah catatan yang menarik...
jadi...
BalasHapuskonvoy itu pada dasarnya nggak ada tujuan jelas nya, ya???
hmm....
kok gt?!?!?
pernah sekali liat, tapi lagi siap-siap, belum mulai konvoi
BalasHapusaku pernah ikutan konvoi kak (bukan konvoi geng ini) berarti aku juga pemborosan ya kak?
@dyas dan ludi:
BalasHapusYang pasti ada banyak cara yang jauh lebih dan lebih efektif daripada konvoy kendaraan bermotor..
Long march lebih sehat dan membakar kalori loh. He2..
@dyas dan ludi:
BalasHapusYang pasti ada banyak cara yang jauh lebih baik dan lebih efektif daripada konvoy kendaraan bermotor..
Long march lebih sehat dan membakar kalori loh. He2..
@dyas dan ludi:
BalasHapusYang pasti ada banyak cara yang jauh lebih baik dan lebih efektif daripada konvoy kendaraan bermotor..
Long march lebih sehat dan membakar kalori loh. He2..
yups!
BalasHapussemangat berjalan kaki...!!!!!
yups! goloknya besaaaar sekali!! hehehe...
BalasHapusemang Ka Iman tau daerah bekasi?
Tau Galaxi gak?
galaxi yang mana ya?
BalasHapusbimasakti?
mm,,,
BalasHapusI am sorry..
could you speak English?
mmhh,,
do you mean Milky Way?
I can't understand "bahasa"..
hohoho...
I prefer chocolate milky way with ice please!
BalasHapusoh my,
BalasHapuswhat a pity,,
we out of stock right now,,
you just too late to order it,,
It has been ordered by the pretty girl there,,
*sambil nunjuk ke aku gitu pelayannya, haha!*
Aslm.Wah,sy phuni tulen pasar minggu lowh.. Memang kalau malam2 ttentu ad konvoy spt itu. Sy ga brani bilang kalau mereka 'ga bener' smua. Coz sy jg ga tw mrk kerjaanya ngapain aj. Try to husnudzon.
BalasHapusTp soal konvoi yg tak beraturan memang plu dibenahi.
Asslamualaikum wr wb,
BalasHapussaya dari jamaah majelis taklim nurul musthofa (bukan crew), ingin menjelaskan :
1. Mengenai Konvoi / Arak2an, maksudnya adalah banyak para jamaah yang tidak mengetahui jalan menuju tempat majelis taklim nurul musthofa karena tempatnya yang selalu berpindah2 setiap minggunya maka dengan itu kami melakukan konvoi DENGAN IJIN/DUKUNGAN DARI PIHAK POLRI, TNI, GUBERNUR, SAMPAI WAKIL DAN PRESIDEN RI. Jadi Konvoi kami adalah LEGAL Hukumnya.
2. Mengenai Kemacetan, harap dimaklumi bahwa di majelis nurul musthofa itu jamaahnya mencapai 30ribu setiap minggunya untuk acara maulid rutin dan bisa mencapai 100ribu untuk acara maulid agung/khusus.
3. Mengenai jamaah yang berbuat ulah, harap dibukakan pintu maaf karena kebanyakan 99% yang berbuat ulah adalah dari pihak anak2 kecil, seperti naik ke atas atap mobil, maenin gas motor. Karena Habib adalah manusia biasa yang tidak bisa mengubah perilaku manusia hanya dalam sekali taklim.
4. Cobalah merasakan sekali saja hadir untuk pergi taklim, maka selanjutnya kalian akan ketagihan akan cinta kepada rasulullah.
@17102005:
BalasHapusAlaikum salam wa Rahmatullah wa Barakatuh...
Alhamdulillah akhirnya ada juga jamaah terkait yang menanggapi tulisan ini. Terima kasih atas penjelasan saudara 17102005. Tapi ada beberapa hal yang masih mengganjal dalam hati saya mengenai tanggapan saudara.
1. Alasan tempat taklim yang selalu berpindah-pindah setiap minggunya, saya bisa memaklumi. Tapi apakah harus sampai melakukan konvoy karena banyak yang tidak mengetahui jalan? Apakah hanya ini alasan konvoy? Jika iya, maka saya berkhusnudzon bahwa suatu saat konvoy tidak akan dilakukan lagi karena seluruh tempat taklim telah pernah didatangi jamaah. Dengan begitu, jamaah telah mengetahui tempat majlis taklim berada, dan koordinasinya cukup melalui sms atau telepon.
2. Apakah efektif memberikan pendidikan agama kepada 30 ribu orang sekaligus dalam satu tempat dan satu waktu? Kenyataannya, ketika lewat di masjid daerah pasar minggu (saya lupa namanya), ketika taklim sedang berlangsung, banyak sekali jamaah yang justru berbelanja, nongkrong di pinggir jalan, dan ada juga yang masih mondar-mandir konvoy memacetkan jalan. Mungkin akan lebih efektif jika jamaah melakukan taklim per wilayah. Saya yakin habibnya juga bukan cuma seorang bukan?
3. Pintu maaf saya selalu terbuka, apalagi untuk saudara-saudara seiman. Yang saya khawatirkan adalah pintu maaf dari orang-orang yang masih bimbang dalam keislamannya. Jika mereka melihat wajah islam dalam bentuk konvoy yang membahayakan, memacetkan jalan, dan merugikan mereka, maka bukannya mereka simpati terhadap pergerakkan islam, malahan mereka akan menjadi antipati dan menyamaratakan semua gerakan islam dengan geng bermotor. Apakah hal ini yang diinginkan oleh jamaah nurul musthofa?
4. Alhamdulillah, saya sangat mencintai Rasulullah. Dan insya Allah saya menggunakan cara yang diperintahkan Allah dalam membangkitkan cinta saya kepada Rasulullah. Dalam Surat Saba' ayat 46, Allah Memerintahkan kepada kita untuk merenungkan tentang keadaan Rasulullah berdua-dua atau sendiri-sendiri. Artinya bahwa dalam menghadap kepada Allah, kemudian merenungkan keadaan Rasulullah. itu sebaiknya dilakukan dalam keadaan suasana tenang dan ini tidak dapat dilakukan dalam keadaan beramai-ramai.
Dari paparan ayat ini saja kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan taklim untuk membangkitkan ketagihan akan cinta kepada Rasulullah seperti yang saudara sebutkan tidak akan tercapai. Atau saudara memiliki dalil yang lebih kuat dari Al Quran dalam hal ini?
Demikian tanggapan dan pertanyaan lanjutan saya terkait dengan konvoy yang dilakukan nurul musthofa. Semoga saudara bisa memberi penjelasan yang memadai terhadap pertanyaan saya.
Jawaban atas Penjelajah Semesta tgl 25/03/09 :
BalasHapus1. Saudara betul, jika para jamaah sudah tau tempat taklimnya maka mereka tidak akan ikut konvoi terutama untuk daerah kemang, pejaten, ciganjur, cilandak, jagakarsa, pasar minggu, buncit dan sekitarnya maka tidak akan melakukan konvoi. Untuk daerah2 jauh dari cilandak maka para jamaah akan dikawal oleh polisi dan TNI dengan ijin tentunya.
2.Majelis taklim seperti ini sangat efektif untuk menjangkau masa yang banyak karena kita bisa kenal daerah dari wilayah ke wilayah begitupun dengan orang2nya yang dari jakbar, jaksel, jaktim, depok,jakpus, jakut, tanggerang, bekasi, cikampek, bogor dan sekitarnya. mungkin yang saudara liat ada orang berbelanja saat taklim itu keliru. Karena semua jamaah jika sudah mulai pembacaan maulid maka mereka akan berebut tempat untuk dapat posisi duduk paling depan agar mereka semua mendapatkan keberkahan dari rasulullah saw.
3. kami bukan geng motor, tpi kami hanya ingin memeriahkan acara kedatangan guru kami ke tempat maulid.
4. untuk penjelesan saudara itu,saya tidak berani berkomentar karena saya paling takut mengeluarkan ayat tpi saya tidak tahu maknanya walaupun saya tau artinya dalam bahasa indonesia dan. seorang dari ahlusunnah wal jamaaah tidak akan berani mengeluarkan ayat atau hadits apabila mereka tidak mengetahui ilmunya.
wassalam.
Itulah pentingnya belajar dan membaca pak. Jangan cuma pasif mendengarkan kata-kata habib. Karena pada dasarnya, syarat ibadah tuh ada 2. Yang pertama, niat ikhlas karena Allah. Yang kedua, sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah.
BalasHapusNah, gimana kita bisa tahu apakah ibadah yang kita lakukan itu sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah jika kita tidak mau mengkaji dan mempelajarinya. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan justru karena ikut-ikutan orang, walaupun orang itu seorang habib yang memiliki pengetahuan. Karena habib juga manusia yang tak lepas dari salah dan lupa.
Apakah guru anda senang mendapat sambutan yang meriah seperti ini? Sambutan yang justru banyak mudhorotnya dibandingkan manfaatnya?
BalasHapusSemudah itukah mendapatkan keberkahan dari Rasulullah saw.? Dari mana anda tahu? Apakah Rasulullah saw. pernah menjanjikan hal itu?
BalasHapusAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
BalasHapusKeridhoan dan kelembutan Nya semoga selalu membuka jalan kemudahan pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai hukum maulid telah saya jawab dengan gamblang, dan saya juga telah menjawab banyak masalah masalah bid;ah, tawassul, tahlil dll pada buku karangan saya : "Kenalilah Aqidahmu" yg bisa dipesan di web ini melalui sekertariat kami,
mengenai maulid berikut saya lampirkan artikel saya yg di buku tsb :
PERINGATAN MAULID NABI SAW
ketika kita membaca kalimat diatas maka didalam hati kita sudah tersirat bahwa kalimat ini akan langsung membuat alergi bagi sebagian kelompok muslimin, saya akan meringkas penjelasannya secara ‘Aqlan wa syar’an, (logika dan syariah).
Sifat manusia cenderung merayakan sesuatu yg membuat mereka gembira, apakah keberhasilan, kemenangan, kekayaan atau lainnya, mereka merayakannya dengan pesta, mabuk mabukan, berjoget bersama, wayang, lenong atau bentuk pelampiasan kegembiraan lainnya, demikian adat istiadat diseluruh dunia.
Sampai disini saya jelaskan dulu bagaimana kegembiraan atas kelahiran Rasul saw.
Allah merayakan hari kelahiran para Nabi Nya
• Firman Allah : “(Isa berkata dari dalam perut ibunya) Salam sejahtera atasku, di hari kelahiranku, dan hari aku wafat, dan hari aku dibangkitkan” (QS Maryam 33)
• Firman Allah : “Salam Sejahtera dari kami (untuk Yahya as) dihari kelahirannya, dan hari wafatnya dan hari ia dibangkitkan” (QS Maryam 15)
• Rasul saw lahir dengan keadaan sudah dikhitan (Almustadrak ala shahihain hadits no.4177)
• Berkata Utsman bin Abil Ash Asstaqafiy dari ibunya yg menjadi pembantunya Aminah ra bunda Nabi saw, ketika Bunda Nabi saw mulai saat saat melahirkan, ia (ibu utsman) melihat bintang bintang mendekat hingga ia takut berjatuhan diatas kepalanya, lalu ia melihat cahaya terang benderang keluar dari Bunda Nabi saw hingga membuat terang benderangnya kamar dan rumah (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
• Ketika Rasul saw lahir kemuka bumi beliau langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam)
• Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim bahwa Ibunda Nabi saw saat melahirkan Nabi saw melihat cahaya yg terang benderang hingga pandangannya menembus dan melihat Istana Istana Romawi (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
• Malam kelahiran Rasul saw itu runtuh singgasana Kaisar Kisra, dan runtuh pula 14 buah jendela besar di Istana Kisra, dan Padamnya Api di Kekaisaran Persia yg 1000 tahun tak pernah padam. (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
Ketiga, anda mengutip Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalany dalam tanggapan anda. Bahkan di kutipan pertama yang saya yakin kutipan yang anda anggap paling penting. Tetapi pendapat beliau yang anda kutip sendiri tidak jelas apakah memperbolehkan atau menentang maulid. Sedangkan dalam buku yang pernah saya baca, Ibnu Hajar Al Asqalany pernah mengeluarkan fatwa tentang hukum maulid yang dinukil oleh As suyuthy dalam kitabnya “Husnul maqsad fi ‘amalil maulid” di situ Ia katakan: “asal perbuatan maulid adalah bid’ah tidak seorang pun dari generasi salafus sholeh yang melakukannya dalam tiga abad pertama”. Lihat “Al hawy lil fatawa” hal: (1 / 196)
BalasHapusLalu apa maksud anda mengutip Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalany dalam tulisan yang memperbolehkan (bahkan mewajibkan) maulid nabi, padahal beliau sendiri merupakan salah seorang yang menganggap maulid sebagai bid'ah?
Keempat, anda mengutip pendapat Imam Assakhawiy rahimahullah bahwa mulai abad ketiga hijriyah mulailah hal ini (maulid) dirayakan dengan banyak sedekah dan perayaan agung ini di seluruh dunia dan membawa keberkahan bagi mereka yang mengadakannya. Hal ini secara tidak langsung berarti Imam Assakhawiy mengatakan bahwa sebelum abad ketiga hijriyah, maulid nabi tidak dirayakan. Hal ini sependapat dengan Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalany yang saya kutip di atas bahwa tidak seorang pun dari generasi salafus sholeh yang merayakan maulid dalam tiga abad pertama. Padahal tiga generasi pertama inilah generasi terbaik sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
BalasHapus“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka.” (H. R Bukhari dan Muslim)
Jika tiga generasi terbaik ini yang cintanya kepada Rasulullah jauh lebih besar daripada generasi selanjutnya, maka mengapa tiga generasi terbaik ini tidak mengadakan maulid?
Bahkan tanggapan anda yang begitu panjang inipun tidak menjawab pertanyaan saya tentang darimana anda tahu bahwa orang-orang yang berebut tempat untuk dapat posisi paling depan dalam maulid akan mendapatkan keberkahan dari Rasulullah saw. Mungkin dalam hal ini saya akan memberikan contoh yang jelas dan nyata beserta dalilnya.
BalasHapusUntuk mendapatkan keberkahan dari Rasulullah saw, saya akan banyak bershalawat kepada beliau. Karena ada hadits shahih yang menyatakan bahwa:
"Barangsiapa memberi shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan mengucapkan shalawat kepadanya sepuluh kali" (HR. Muslim dari Abdullah bin Amar bin Ash r.a.)
Mengikuti logika pikiran anda, maka kalau boleh saya menyimpulkan bahwa menurut anda orang-orang yang berebut tempat untuk dapat posisi paling depan dalam maulid adalah orang-orang yang paling banyak bershalawat, sehingga merekapun paling banyak mendapatkan keberkahan dari Rasulullah saw. Jika saya salah tolong koreksi ya.
Demikianlah tanggapan dan pertanyaan saya terkait kewajiban maulid yang dikemukakan habib anda. Mohon disampaikan kepada beliau sehingga beliau dapat memberikan dalil dan argumentasi yang bisa menjawab pertanyaan saya. Sampaikan juga salam saya untuk beliau. Semoga saya, anda, dan Al Habib Munzir Al Musawa Diberikan petunjuk oleh Allah tentang perkara ini.
BalasHapusKurang lebihnya mohon maaf. Yang benar datangnya dari Allah dan yang salah adalah karena kekhilafan saya sendiri. Wallahu 'alam bish showab.
Wassalamu 'alaikum wR. wB.
O iya satu lagi. Tolong juga tanyakan kepada Al Habib tentang KONVOY KENDARAAN BERMOTOR yang dilakukan jamaah anda. Tolong tanyakan dalil dan logika yang digunakan untuk memperbolehkannya, karena walaupun diskusi sudah berlangsung panjang, anda belum juga memberikan dalil dan logika yang syar'i terkait hal tersebut.
BalasHapusikuti dlu baru pada bicara????
BalasHapuslebih baik kami berkonvoi bersama habib menuju tempat yang kami tuju..
daripada kalian yang terganggu karena ingin pacara atau berfoya"...
lebih baik didunia kami susah dan kami akan bersama nabi kami berkumpul disyurga ALLAH..
Silahkan dibaca dulu tulisan dan komen2nya mas/mba...
BalasHapusSaya pikir rekan anda dari Nurul Musthofa lebih memahami permasalahan yang ada...
tidak saya cuma komerntar tulisn anda??
BalasHapuspemborosan??? mskud anda kami pemboros karena sering ikut konvoi??
kami iklas ko konvoi..karena kami konvoi menuju majelis kami..
konvoi kami juga legal.. smua dapt ijin dari kepolisian..
kami cuma ingin menuju ke majelis kami bersama guru besar kami..
kami tidak buang" uang jadi kami bukan pemboros...
yang anda pemboros itu coba liat di mall atau tempat hiburan lain..
kami cuma ingin mengaji/zikir dari pada berdiam diri dirumah..
Dah jelas konvoi nya dapet ijin dari kepolisian, koq dimasalahin seh...?
BalasHapusKlo ga seneng protes aja ke pihak berwajib.
Kenapa semua pembela konvoy ini selalu mempermasalahkan legalitas dari aparat berwenang ya? Dan tidak mempermasalahkan manfaat dan mudharatnya dalam pandangan islam.
BalasHapusHihihi masih ngomongin soal begituan,
BalasHapusPENGUMUMAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
BAHWA MAJELIS TAKLIM NURUL MUSTHOFA AKAN MENGADAKAN ACARA "INDONESIA BERSHALAWAT" DI MASJID ISTIQLAL JAKARTA PADA HARI SABTU TGL 30 MEI 2009 JAM 08 MALAM SAMPAI SELESAI. DAN BAGI YANG INGIN BERANGKAT BERSAMA HABIB HASAN SILAHKAN KUMPUL DI DEPAN REPUBLIKA/PEJATEN VILLAGE. DAN INSYA ALLAH AKAN DIHADIRI OLEH PRESIDEN SBY DAN KESEMPATAN YANG BAGUS INI MARI KITA MOHON KEPADA PRESIDEN AGAR MEMBUBARKAN SEMUA ALIRAN SESAT YANG SUDAH DI FATWAKAN OLEH MUI. ada syair bagus yang saya kutip dari shalawat majelis nurul musthofa "Jika berjumpa pertama kali terasa sangat seram sekali tapi jika terus diikuti TERASA CINTA DIDALAM HATI". Begitulah hati kalian yang sering permasalahkan majelis taklim.
Dasar WAHABI... Susah di kasih tau... mendingan ngasih tau orang bego masuk kuping kiri keluar kuping kanan(masih mending masuk dari pada elo WAHABI masuk kuping kanan, eh keluar lagi kuping kanan).
BalasHapus@alirsyadwahabi:
BalasHapusWahabi?
*gakngerti.com*
saya mau baca debatnya dulu ah :)
BalasHapusspeechless, tak tahu mesti ngomong apa..
BalasHapusyg jelas, yg saya tangkap dari penjelasan saudara 17102005, banyak yg tak masuk di logika dan pemahaman saya ttg dalil2nya terkait dgn masalah konvoi dan mendapat keberkahan Rasulullah saw..
@hannakhaliddiyyah:
BalasHapusTerkadang fanatisme mengaburkan kejernihan pikiran..
hmm,, yap..
BalasHapuseh, tapi ada lho fanatisme yg justru bagus,,
fanatisme pada kebenaran.. ^__^
Pipis Rp 1000, berak Rp 3000nasi goreng Rp 7000, minyak goreng 1 liter Rp 5000. naik bis Rp 2500, beras 1liter Rp 6500, nah yang satu ini, nih. lu semua kaga ada yang pada pikirin berapa harga selembar kain kavan, kalau masuk kubur malaikat mungkar sama nakir bisa di sogok kaga,..
BalasHapussaya kemarin telfon malaikat rahmat, saya tanya sama dia mengenai masalah konvoi.
mau tau ga lo, obrolan gw sama malaikat rahmat. PASTI LO MAU TAU..
Nih gw kasi tau.
abu gosok:.. ya, tuan malaikat di alam saya. di dunia ada orang yang berkeluh kesah tentang adanya pengajian yang dimana ketika jemaah tersebut mau pergi ketempat pengajian selalu memacetkan jalan dan mengganggu orang
malaikat rahmat:...oh itu pertanyaan lo
abu gosok:.... iya itu doang
malaikat rahmat:... sacara syariaat memang betul menggangu. Mungkin saja ketika dia ingin pulang cepat karena ada saudaranya yang sakit, atau ada urusan yang lebih penting lagi misalnya dia kebelet mau BERAK. dia jadi terganggu perjalannya karena ada konvoi pengajian. tapi secara hakekat TIDAK
Abu gosok:.. maksudnya apa tuan malaikat saya tidak ngerti
malaikat rahmat:... coba kasitau yang berkeluh kesah itu. andai saja dia mau bersabar sebentar saja allah swt akan memandang dia dengan kasih sayang karena, anak anak muda itu berjalan menuju jalan MUHAMMAD SAW. Andai kalian tahu mahluk bumi hakekat apa yang terpendam di dalam majelis itu niscaya kalian mendatanginya. dan andai saja allah membangkitkan orang yang sudah wafaat. PASTI mereka akan berteriak YA,ALLAH AKU INGIN KETEMPAT ITU
Abu gosok: ya tuan malaikat selain itu apa lagi yang tersimpan
Malaikat:... RAHASIA. nanti aj saya beritau
abu gosok:.. tolong kasi tau dong???? saya kan juga sering ikut kaya anak muda itu sebelum majlis itu besar seperti sekarang.
Malikat rahmat:... ya udah. ini untuk kamu saja tapi saya pakai bahasa yang hanya kita berdua saja yang mengerti ,.'[';;.;[p';loij;;[;l.[;[;[;[;;;;,'''"'/'/.][[[[.;;;,;;,'''''''''M;M;L.P....[.[.[.[;;LL,;,
;.;;'];;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;''''''',,,,,,,,,,,,,,,L[[[];;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Abu gosok :.... YA. ALLAH, YA,ALLAH ALLAHH, ALLAH...........10000000X
@abugosok82:
BalasHapusRasulullah Muhammad saw tuh gak pernah berdusta, bahkan dalam bercanda sekalipun. Gmn ente bisa disebut pengikut jalan Muhammad saw, jika untuk berdiskusi tentang hal ini aja masih berdusta. Pake bawa2 malaikat rahmat lagi. Apa ini yang diajarin habib2 itu?
anda tidak percaya, WAJAR. anda mengira saya berdusta, WAJAR, saya memakluminya karena anda masih berada di alam dunia. tapi waktu terus berjalan, dan waktu itu akan membawa kita berdua menuju gerbang kematian lepas dari alam dunia ini menuju alam akhirat.
BalasHapusdisanalah akan terbukti.
dan DEMI ALLAH.yang telah menciptakan langit dan bumi, yang telah menciptakan ibu mu dan ibuku
yang telah menciptakan dirimu dan diriku, kalau dirimu wafat kau akan menemukan jawaban apakah diriku berdusta atau tidak
all...
BalasHapusperlu di pikirkan bagaimana klo besok qta mati..
apakah qta sudah. dekat dengan ALLAH SWT, n sudah yakin akan dapat safaat rosulullah, hanya orang. yg cinta kepada rosul yg akan ngedapin syafaat rossul,
introveksi aja masing2 klo2 besok, or 1 jam bahkan pada saat lo nafas itu nafas trakhir lo....