Bepergian, travelling, backpacking, penjelajahan atau apapun namanya adalah sesuatu yang dianjurkan dalam Islam. Dalam surat Al-Mulk ayat 15 Allah SWT Berfirman: "Dialah Yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."
Ayat tersebut menganjurkan kita untuk menjelajahi segala penjuru bumi. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa maksud dari ayat ini adalah: "Lakukanlah perjalanan kemana saja yang kalian kehendaki dari seluruh belahannya serta bertebaranlah kalian di segala penjurunya untuk menjalankan berbagai macam usaha dan perdagangan. Dan ketahuilah bahwa usaha kalian tidak akan membawa manfaat bagi kalian kecuali jika Allah memudahkankan kalian." Dan usaha disini maksudnya perdagangan dan usaha lainnya dalam rangka membaca dan memahami ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan Allah sehingga kita termasuk orang-orang yang dijuluki Ulil Albab (QS.3:190).
Dalam hal ini Nabi saw. bersabda: "Bepergianlah engkau agar engkau sehat dan berperanglah engkau agar engkau berkecukupan." (HR. Ahmad). Kedua dalil tersebut cukup untuk menjadi alasan kenapa kita dianjurkan untuk bepergian dan menjelajahi semesta ini.
Penjelajahan yang Disukai oleh Allah (dikutip dari Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Tidak seorangpun yang keluar dari rumahnya, kecuali di pintunya ada 2 panji-panji; salah satu diantaranya berada di tangan malaikat, sedangkan lainnya berada di tangan setan. Jika ia keluar itu untuk suatu urusan yang disukai Allah SWT., ia akan diiringkan malaikat dengan panji-panjinya. Demikianlah ia akan selalu berada di bawah panji-panji malaikat hingga ia kembali ke rumahnya. Sebaliknya, jika ia keluar untuk suatu hal yang dimurkai Allah, maka orang itupun akan diiringi setan dengan panji-panjinya. Dan demikianlah ia akan selalu berada di bawah panji-panji setan hingga ia pulang kembali ke rumahnya." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Sunnah Penjelajahan (disarikan dari berbagai sumber)
1. Minimal dilakukan oleh tiga orang
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Ummar r.a., "Rasulullah saw. melarang keadaan menyendiri. Artinya bila seseorang itu menginap atau bepergian dalam keadaan seorang diri.""Seorang pengendara itu adalah satu setan, dua orang pengendara dua setan, dan tiga orang pengendara barulah disebut rombongan orang yang bepergian."
2. Dilakukan pada hari Kamis
Diriwayatkan oleh Bukhari, "Rasulullah saw. jika mengadakan perjalanan, jarang sekali berangkat bukan pada hari kamis."
3. Berpamitan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Jika seseorang di antara kamu bermaksud hendak bepergian, hendaklah ia pamitan kepada saudara-saudaranya, karena Allah menjadikan doa mereka itu bermanfaat."
4. Berdoa dan mendoakan
Disunahkan untuk banyak berdoa ketika kita bepergian, karena Nabi saw. bersabda, "Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa diragukan lagi, yaitu doa bapak, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya." Sedangkan dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Nabi saw. bersabda, "Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang bagi lainnya, sedangkan mereka dalam keadaan berjauhan."
Bersambung…
Ayat tersebut menganjurkan kita untuk menjelajahi segala penjuru bumi. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa maksud dari ayat ini adalah: "Lakukanlah perjalanan kemana saja yang kalian kehendaki dari seluruh belahannya serta bertebaranlah kalian di segala penjurunya untuk menjalankan berbagai macam usaha dan perdagangan. Dan ketahuilah bahwa usaha kalian tidak akan membawa manfaat bagi kalian kecuali jika Allah memudahkankan kalian." Dan usaha disini maksudnya perdagangan dan usaha lainnya dalam rangka membaca dan memahami ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan Allah sehingga kita termasuk orang-orang yang dijuluki Ulil Albab (QS.3:190).
Dalam hal ini Nabi saw. bersabda: "Bepergianlah engkau agar engkau sehat dan berperanglah engkau agar engkau berkecukupan." (HR. Ahmad). Kedua dalil tersebut cukup untuk menjadi alasan kenapa kita dianjurkan untuk bepergian dan menjelajahi semesta ini.
Penjelajahan yang Disukai oleh Allah (dikutip dari Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Tidak seorangpun yang keluar dari rumahnya, kecuali di pintunya ada 2 panji-panji; salah satu diantaranya berada di tangan malaikat, sedangkan lainnya berada di tangan setan. Jika ia keluar itu untuk suatu urusan yang disukai Allah SWT., ia akan diiringkan malaikat dengan panji-panjinya. Demikianlah ia akan selalu berada di bawah panji-panji malaikat hingga ia kembali ke rumahnya. Sebaliknya, jika ia keluar untuk suatu hal yang dimurkai Allah, maka orang itupun akan diiringi setan dengan panji-panjinya. Dan demikianlah ia akan selalu berada di bawah panji-panji setan hingga ia pulang kembali ke rumahnya." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Sunnah Penjelajahan (disarikan dari berbagai sumber)
1. Minimal dilakukan oleh tiga orang
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Ummar r.a., "Rasulullah saw. melarang keadaan menyendiri. Artinya bila seseorang itu menginap atau bepergian dalam keadaan seorang diri.""Seorang pengendara itu adalah satu setan, dua orang pengendara dua setan, dan tiga orang pengendara barulah disebut rombongan orang yang bepergian."
2. Dilakukan pada hari Kamis
Diriwayatkan oleh Bukhari, "Rasulullah saw. jika mengadakan perjalanan, jarang sekali berangkat bukan pada hari kamis."
3. Berpamitan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Jika seseorang di antara kamu bermaksud hendak bepergian, hendaklah ia pamitan kepada saudara-saudaranya, karena Allah menjadikan doa mereka itu bermanfaat."
4. Berdoa dan mendoakan
Disunahkan untuk banyak berdoa ketika kita bepergian, karena Nabi saw. bersabda, "Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa diragukan lagi, yaitu doa bapak, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya." Sedangkan dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Nabi saw. bersabda, "Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang bagi lainnya, sedangkan mereka dalam keadaan berjauhan."
Bersambung…
terimakasih kak atas ilmunya...
BalasHapuskapan ya hasna menjelajah semesta..?
hehehe:">
hasna tunggu sambungannya kak iman
jangan lama lama ya..:D
*menunggu sambungannya..*
BalasHapusumh..padahal dulu aq suka backpacking sendirian, ka iman..(uda tobat c..)
Nda' ahsan juga sbnernya ya..
Uhuhu..
Bru tau ga boleh menjelajah sendiri..sempet pengen c..mkc ka
BalasHapusBru tau ga boleh menjelajah sendiri..sempet pengen c..mkc ka
BalasHapusbaru tau aku, terimakasih kak atas ilmunya... kebetulah saya suka menjelajah juga....hehe..
BalasHapusSama-sama hasna...
BalasHapusHasna ingin menjelajah semesta? Hm, semoga dapat terlaksana segera ya... :)
Sambungannya? Kayaknya masih lama tuh. Hehe..
Yap, mantan preman yang bertobat... :)
BalasHapusYap. Sama-sama aisha...
BalasHapusSama2. Syukurlah kalau bermanfaat..
BalasHapusSuka menjelajah juga ya? Hm... Ditunggu catatan perjalanannya ya... Hehe...
tapi dulu waktu SMA.... agak lupa-lupa gitu,,, hehe... tapi di setiap kali penjelajahan itu, kebersamaan dan persahabatan yang bermakna sangat dalam...
BalasHapusoo SMA, berapa tahun yang lalu tuh? hehe...
BalasHapusYap, kebersamaan dan persahabatan adalah kunci utama untuk menikmati penjelajahan...
bertahun tahun yang lalu.... hehe.... udah tua nih, tapi kayak masih ABG aja... apalagi arumdulu suka banget nganterin undangan ke rumah alumni yang belum tau rumahnya... yang nyasar-nyasa gitu... lutcu..
BalasHapusSuka nyasar juga ya? Sama dong. Karena nyasar akan memberikan kita pengalaman tak terlupakan. hehehe...
BalasHapusyups tul
BalasHapuskapan2 tak ceritakan deh... kalo gak lupa
man, emangnya daerah gunung gede dan sekitarnya lagi musim hujan ya?
BalasHapustepatnya lagi musim peralihan...
BalasHapusOk, ditunggu ceritanya...
BalasHapusJKFS *penjelajahsemesta mode ON*
BalasHapus@ludi:
BalasHapusWaiyyak..
Widiiiuiih.... Si kakek iman fansnya buanyak beutzz.....
BalasHapusHuehuehu...
@ahna:
BalasHapusApa sih.. Anak kecil ikut2an aja. Hwehehe..
Hah???
BalasHapusAnak kecil???
Siapa...siapa??
-celingakcelinguk-
Nih, ada disini. Liat aja!
BalasHapus*ngasih cermin ke ahna*
Hohoho...
BalasHapusMana? Mana??
Oh itu yah,,, yang pake baju hitam...
Oh ya..ya...
Duh..
BalasHapusMakan tempe pake sayur lodeh..
Cape deh..
Wkwkwk..
Duh..
BalasHapusMakan tempe pake sayur lodeh..
Cape deh..
Wkwkwk..
Beuh... Kak iman pagi-pagi udah makan sayur lodeh...
BalasHapusBtw, sayur lodeh kesukaan sapa yah??
-berpikir.com-
ouw..^^
BalasHapusmakasih..^^
*orangyangsukabepergiansendirian*
@ahna:
BalasHapusSayur lodeh kesukaan lo deh..
He2
@intan:
BalasHapusSama2 tan..
*orang yg gak suka pergi sendiri*
wah, ketemu lagi kesamaan sama fans-ku yang satu ini
BalasHapushehehe
Sebelum menjelajah,,bayar utang dulu.. ^^v
BalasHapus@akuai:
BalasHapusUtang apaan?
Utang apapun.. Membayar utang juga salah satu adab kalo mo bepergian toh..
BalasHapusKayanya sulit yaa? Tapi itu sejalan dgn sunnah utk mnyegerakan mbayar utang..
@akuai:
BalasHapusTanpa melakukan penjelajahanpun, utang tuh emang wajib untuk segera dibayar kalee..
Trimakasih kk Iman...
BalasHapus^_^
@anit:
BalasHapusSama2 nit..
Wow..nice article..love this article..syukron
BalasHapus@titoeyt:
BalasHapusTerima kasih..
Afwan..
Trims ka..senangnya tErnyata menjelajah itu disunnahkan =)
BalasHapus@farah:
BalasHapusSama-sama fars..
wah, baru tahu saya ilmu tentang penjelajahan seperti ini. Jazakallah for sharing,,
BalasHapusudah menjelajahi berapa bagian bumi? hehe..
@hanna:
BalasHapusWaiyyak..
Udah hampir separuh bumi. He2
yakin??
BalasHapusberarti dah tua doong? kan bumi itu luas banget :D
@hannakhaliddiyyah:
BalasHapusBumi emang luas. Tapi separuh khan relatif..
@hannakhaliddiyyah:
BalasHapusBumi emang luas. Tapi separuh khan relatif..
ooh.. relatif..hmm.. ^__^ just kidding
BalasHapus