Menyaksikan alam di pagi hari adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Sebuah sensai yang menenteramkan hati. Sebuah pelajaran yang membangun visi. Dan sebuah cara untuk mendekatkan diri pada Ilahi.
Alam di pagi hari adalah sebuah keindahan unik, yang berbeda dengan waktu lainnya. Ada sesuatu yang khas disitu, sesuatu yang tidak terdefinisikan tapi dapat dirasakan. Sesuatu yang sering Allah pakai dalam sumpahNya.
Menyaksikan bagaimana matahari pagi terbit di ufuk timur seperti menyaksikan sebuah pertunjukkan teater yang Maha Dahsyat. Seperti sebuah lampu sorot yang dimulainya sebuah pertunjukkan. Dimana bumi menjadi latarnya. Dan manusia menjadi tokoh yang hidup didalamnya.
Matahari pagi itu bahkan tidak membatasi apa yang kita lihat sebagaimana teater pada umumnya. Tapi matahari itu menampakkan segalanya. Semua detail yang ada di bumi sebagai latar disorotnya. Dari mulai pepohonan yang berembun, burung-burung kecil yang berterbangan, tupai-tupai yang melompat-lompat di atas dahan, sampai segala bentuk peradaban buatan.
Dan semua detail yang dilakukan manusia sebagai tokoh utamanya pun tidak luput dari perhatian. Berbagai aktivitas dan kegiatan mereka serentak dimulai, seperti perlombaan adu lari. Ada yang mulai berjualan, ada yang bersiap-siap menghadapi rutinitasnya yang membosankan, tapi ada juga yang benar-benar lari di pagi hari.
Semua itu menarik. Semua itu menyenangkan untuk dinikmati dari berbagai sudut pandang. Sampai suatu ketika dimana kita sendirilah yang menjadi tokoh yang menjadi sorotan. Sampai suatu ketika dimana kita sendiri terjun dalam aktivitas yang harus kita lakukan.
hmm, pagi yg indah, apalagi menikmatinya tak sendiri..
BalasHapusKalau brdua, menikmati alamnya jadi gak konsen.. :)
BalasHapuswaa, udah pernah ya? :D
BalasHapusPernah dalam mimpi.. :)
BalasHapusPernah dalam mimpi.. :)
BalasHapuskalau gitu gak usah buru2 bangun :)
BalasHapus