Terkadang gue kagum akan spontanitas burung yang dibebaskan dari sangkarnya. Tanpa ragu mereka terbang dan melayang ke alam bebas. Meninggalkan sangkarnya yang selama ini menjadi rumah, tempat makan, dan satu-satunya semesta tempat mereka hidup, menuju semesta baru yang belum pernah mereka kenal sebelumnya.Atas nama kebebasan dan perubahan, mereka meninggalkan “kenyamanan” yang selama ini ditawarkan oleh pemiliknya. Mencoba untuk menggapai “kenyamanan” baru di luar sana.
Gue kagum karena jika gue menjadi salah seekor diantara mereka, gue akan terpaku sejenak mencoba menimbang segalanya. Apakah dunia luar itu akan cukup nyaman menjadi rumah gue? Apakah diluar nanti banyak tersedia makanan untuk memuaskan kebutuhan gue? Dan apakah dunia luar bisa menjamin keselamatan hidup gue? Serta berbagai pertimbangan lain yang pasti akan memperlambat proses kebebasan gue ke dunia luar tersebut.
Bahkan jikapun kebebasan itu belum ditawarkan oleh pemilik gue dan pikiran itu tiba-tiba terlintas di benak gue, gue mungkin masih akan ragu. Imaji akan kebebasan, perubahan, dan dunia baru saja mungkin udah cukup membuat gue bingung, ragu, takut, gelisah, dan berbagai pikiran negatif lain. Hal ini mungkin akan membuat gue berusaha sekuat tenaga agar gue tidak ditawarkan kebebasan oleh pemilik gue dan berusaha mempertahankan status quo tersebut.
Yang pasti gue kagum karena burung-burung itu tetap terbang tanpa mempedulikan seandainya di luar sangkarnya para pemburu telah siap dengan senapan di tangan dan akan menembak apapun yang bisa ditembak dan diburu.
Depok 30 Agustus 2005
01:15 WIB
First writing after all this lazzy time
manusia biasanya senang dengan kenyamanan, kemapanan, tp kebebasan tak ternilai harganya..
BalasHapusYap..
BalasHapus